Setiap Gerakan Sholat dan Bacaannya Memiliki Hikmah Yang Terkandung
Reporter:
juliirawan|
Editor:
juliirawan|
Selasa 14-01-2025,14:48 WIB
Radar Seluma. Disway.id Hikmah dalam setiap bacaan dan gerakan Sholat --
Radar Seluma. Disway.id - Sholat merupakan rukun Islam yang ke dua dan Sholat merupakan kewajiban bagi umat Muslim yang sudah berakal, kewajiban Sholat dijelaskan dalam Al-Qur'an Surat An-Nisa ayat 103, yang berbunyi:
فَاِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلٰوةَ فَاذْكُرُوا اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِكُمْۚ فَاِذَا اطْمَأْنَنْتُمْ فَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَۚ اِنَّ الصَّلٰوةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ كِتٰبًا مَّوْقُوْتًا ١٠٣
Artinya:
"Apabila kamu telah menyelesaikan sholat, berzikirlah kepada Allah (mengingat dan menyebut-Nya), baik ketika kamu berdiri, duduk, maupun berbaring. Apabila kamu telah merasa aman, laksanakanlah sholat itu (dengan sempurna). Sesungguhnya sholat itu merupakan kewajiban yang waktunya telah ditentukan atas orang-orang mukmin." (An-Nisa 103)
Namun kali ini Radar Seluma. Disway.id akan mengupas dari hikmah Shalat dan setiap bacaan yang kita baca saat Sholat dimulai dengan takbiratul ihram hingga Salam ketika kita Sholat tentunya kita memulai mulai dengan mensucikan diri dengan berwudhu
Menurut Al-Qadhi ‘Iyadh, hikmahnya adalah orang yang Shalat dikondisikan untuk menghadirkan sifat keagungan Zat-Nya dan dipersiapkan untuk patuh dan berdiri di hadapan-Nya agar ia penuh rasa takut sehingga hatinya hadir, benar-benar khusyuk, serta tidak ada kesempatan baginya untuk bersenda gurau.
Berikut di antara hikmah setiap gerakan dan bacaan Sholat yang kita lakukan 5 kali dalam sehari semalam.
Pertama:
Hikmah Mengangkat Kedua Tangan
Para ulama sedikit berbeda dalam menguraikan hikmah tentang mengangkat kedua tangan. Menurut Imam Asy-Syafi’I, hikmahnya adalah untuk mengagungkan Allah SWT dan mengikuti jejak langkah Rasulullah SAW. Ada ulama lain yang berpendapat, mengangkat dua tangan itu karena tunduk, merendahkan diri, pasrah, dan patuh. Ini dianalogikan dengan orang yang tertawan.
Ketika ia sudah terkalahkan, maka dia mengangkat kedua tangan sebagai tanda kepasrahan.
Kedua:
Hikmah Meletakkan Dua Tangan di Bawah Dada dan di Atas Pusar
Hikmah meletakkan dua tangan di bawah dada dan di atas pusat adalah agar kedua tangan itu berada di atas anggota badan yang paling mulia, yaitu hati.
Hal itu dimaksudkan untuk menjaga iman di dalamnya, karena orang yang ingin memelihara sesuatu, maka kedua tangannya harus diletakkan di atas sesuatu tersebut.
Ada pula yang berpendapat bahwa hal ini lebih mendorong kekhusyukan dalam melaksanakan shalat.
Ketiga:
Hikmah membaca Doa Iftitah
Doa iftitah merupakan ketetapan dari Rasulullah SAW pada awal rakaat pertama Shalat.
Doa iftitah berisi ungkapan pujian kepada Allah SWT, pengakuan diri akan kelengahan dan aniaya, permohonan ampunan pada Allah SWT, dan permintaan memiliki akhlak yang terbaik, serta permohonan perlindungan kepada Allah agar dijauhkan dari akhlak buruk.
Keempat:
Hikmah Membaca Surah Al-Fatihah
Membaca Al-Fatihah dimulai dengan basmalah menunjukkan bahwa hanya dengan nama Zat yang menjadi tujuan pelaksanaan kewajiban.
Orang Shalat bisa memiliki kemampuan untuk melaksanakan setiap kewajiban.
Ia pun bisa memohon pertolongan Allah SWT untuk mencapai keridhaan dan rahmat-Nya, juga memohon untuk dijauhkan dari siksa-Nya.
Kelima:
Hikmah Membaca Surah Setelah Membaca Al-Fatihah
Hikmah membaca Surat setelah membaca Surat Alfatihah adalah untuk mengikuti jejak langkah Nabi Muhammad Muhammad SAW, seperti yang terdapat dalam riwayat Al-Bukhari dan Muslim yang berbunyi:
انَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقْرَأُ فِي الرَّكْعَتَيْنِ الأُولَيَيْنِ مِنْ صَلاَةِ الظُّهْرِ بِفَاتِحَةِ الكِتَابِ، وَسُورَتَيْنِ يُطَوِّلُ فِي الأُولَى، وَيُقَصِّرُ فِي الثَّانِيَةِ وَيُسْمِعُ الآيَةَ أَحْيَانًا، وَكَانَ يَقْرَأُ فِي العَصْرِ بِفَاتِحَةِ الكِتَابِ وَسُورَتَيْنِ، وَكَانَ يُطَوِّلُ فِي الأُولَى، وَكَانَ يُطَوِّلُ فِي الرَّكْعَةِ الأُولَى مِنْ صَلاَةِ الصُّبْحِ، وَيُقَصِّرُ فِي الثَّانِيَةِ
Artinya:
“Nabi shallallahu’alaihi wasallam membaca Al-Fatihah di dua rakaat pertama shalat zhuhur dan juga membaca dua surat yang panjang pada rakaat pertama dan pendek pada rakaat kedua dan terkadang hanya satu ayat. Beliau membaca Al-Fatihah di dua rakaat pertama shalat ashar dan juga membaca dua surat dengan surat yang panjang pada rakaat pertama. Beliau juga biasanya memperpanjang bacaan surat di rakaat pertama shalat subuh dan memperpendeknya di rakaat kedua” (HR Al-Bukhari 759, Muslim 451).
Keenam:
Hikmah Rukuk
Yaitu agar orang yang Shalat termasuk dalam kelompok orang yang diseru dalam firman Allah QS. Al-Hajj ayat 77 yang berbunyi:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا ارْكَعُوْا وَاسْجُدُوْا وَاعْبُدُوْا رَبَّكُمْ وَافْعَلُوا الْخَيْرَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَۚ ۩ ٧٧
Artinya:
Wahai orang-orang yang beriman, rukuklah, sujudlah, sembahlah Tuhanmu, dan lakukanlah kebaikan agar kamu beruntung." (Al-Hajj 77)
Ketujuh:
Hikmah Iktidal Berdiri
Yaitu sebagai suatu penggambaran diri seseorang di sisi Allah Azza wa Jalla untuk memperingatkan hati agar tetap bersikap rendah diri, merasa hina, menjauhi sifat gila jabatan dan perilaku sombong, serta mengingatkan betapa bahayanya berdiri di sisi Allah.
Kedelapan:
Hikmah Sujud
Yaitu untuk menghina Syetan yang tidak mau sujud kepada Nabi Adam AS. sujud juga dapat memudahkan diterimanya doa. selain itu menurut Imam Al-Iraqi yaitu menanamkan sikap rendah hati, karena orang yang sujud itu mengguling-gulingkan wajahnya di tempat sujud.
Kesembilan:
Hikmah Mengangkat Jari Telunjuk ketika Membaca Syahadat
Yaitu menunjukkan bahwa Tuhan yang berhak disembah hanyalah Tuhan Yang Maha Esa. Jadi, pada waktu mengangkat jari telunjuk tersebut orang yang shalat menyelaraskan antara ucapan, pekerjaan, dan keyakinan dalam mengesakan Allah SWT.
Kesepuluh:
Hikmah Bacaan Pada Waktu Tasyahud
Dua kalimat syahadat
disebut tasyahud karena di kalimat itu ada dua kesaksian.
Pertama, kesaksian akan keesaan Allah SWT, kedua, kesaksian akan kerasulan Nabi Muhammad SAW.
Adapun tujuan bacaan tasyahud adalah memuji Allah SWT yang memiliki seluruh penghormatan yang datang dari makhluk. Kata at-tahiyyat sendiri berbentuk jamak, karena setiap raja itu mempunyai penghormatan tersendiri yang dikenal luas untuk dihormati.
Kesebelas:
Hikmah Mengucapkan Salam
Menurut Al-Qaffal, saat bertakbiratul ihram orang yang shalat berpaling dari manusia dan hanya menghadap Allah SWT, sedangkan pada waktu salam ia menghadap manusia kembali.
Demikianlah hikmah setiap gerakan dan bacaan Sholat ketika kita melaksanakan Sholat baik Sholat sendiri maupun berjamaah mudah-mudah setelah membaca Radar Seluma. Disway.id ini menambah kekhusyukan kita dalam melaksanakan Sholat sehingga kualitas ibadah kita kepada Allah SWT meningkat dan berkualitas. (djl)
Sumber: