Pertumbuhan Harga Properti Residensial Melambat di 3Q24, Permintaan Menurun

Pertumbuhan Harga Properti Residensial Melambat di 3Q24, Permintaan Menurun

Penjualan properti menurun--

 

JAKARTA, Radarseluma.Disway.Id - Pertumbuhan tahunan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) 3Q24 melambat.

IHPR 3Q24 di pasar primer mencapai 109,44, hanya tumbuh 1,46% dibanding periode yang sama tahun lalu (yoy), lebih rendah dari pertumbuhan di 2Q24 (1,76% yoy), dan merupakan pertumbuhan terendah sejak 1Q22 (1,57% yoy).

 

BACA JUGA:Mitsubishi New Xpander Mob MPV Desain Mengoda untuk Pasar Indonesia

BACA JUGA:Toyota Kijang Innova Zenix MPV Generasi Terbaru yang Tetap Jadi Andalan

Pertumbuhan kuartalan IHPR 3Q24 juga melambat.

IHPR 3Q24 tumbuh 0,27% (qoq), lebih rendah dibanding pertumbuhan IHPR 2Q24 yang sebesar 0,35% (qoq). Secara spasial, perlambatan pertumbuhan kuartalan paling dalam terjadi di Padang (0,34% di 2Q24 menjadi 0,14% di 3Q24), diikuti Denpasar (0,44% menjadi 0,25%), dan Pontianak (0,73% menjadi 0,44%).

 

Penjualan properti residensial 3Q24 di pasar primer mengalami kontraksi.

Di 3Q24, penjualan properti residensial mengalami kontraksi 7,14% (yoy), di mana sebelumnya penjualan masih tumbuh 7,30% (yoy) di 2Q24. Secara kuartalan, penjualan properti 3Q24 juga mengalami kontraksi 7,62% (qoq), namun sedikit lebih baik dibanding kontraksi di 2Q24 yang mencapai 12,80% (qoq).

 

Penjualan properti diperkirakan membaik ke depan seiring berbagai insentif dan program pemerintah.

Beberapa insentif dan program di antaranya PPN Ditanggung Pemerintah sebesar 100% untuk harga rumah maksimal Rp5 miliar, kebijakan dukungan rumah untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) hingga Desember 2024, dan program pembangunan tiga juta rumah yang akan dilaksanakan di 2025.

Sumber: