Agustus 2024, Indonesia Alami Deflasi

 Agustus 2024, Indonesia Alami Deflasi

Bank Mandiri Economic--

Sektor transportasi juga mengalami kenaikan sebesar 0,22% mom atau berkontribusi sebesar 0,03 ppt terhadap inflasi umum. Hal ini disebabkan oleh kenaikan harga bahan bakar non-subsidi seperti Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex.

 

Secara tahunan, tingkat inflasi sedikit menurun dari 2,13% yoy pada Juli 2024 menjadi 2,12% yoy pada Agustus 2024.

 

BACA JUGA:Lebih dari Sekadar Game: Inilah 7 Game Tentang Menjelajahi Sejarah Dunia dalam Dunia Virtual

 

Inflasi tahunan tersebut didorong oleh kenaikan beberapa indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 3,39% yoy, kelompok kesehatan sebesar 1,72% yoy, kelompok transportasi sebesar 1,42% yoy, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,52% yoy, kelompok pendidikan sebesar 1,83% yoy, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,24% yoy, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 6,04% yoy.

 

IHK bulanan telah mengalami deflasi selama empat bulan berturut-turut, terutama disebabkan oleh penurunan harga pangan di tengah peningkatan produksi dan panen di berbagai daerah.

Kami melihat bahwa inflasi domestik akan tetap rendah sepanjang tahun ini.

 

 Namun, ke depan potensi tekanan inflasi dapat muncul dari pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang akan berlangsung dua kali lebih besar dibandingkan tahun 2019.

BACA JUGA:Mitsubishi Motors di Indonesia, Memberikan Kemudahan dalam Melakukan Pembelian dan Proses Kepemilikan

BACA JUGA:Suri Tauladan & Mukjizat Nabi Syu’aib Part Lima (Tamat)

Pengeluaran untuk Pilkada dapat meningkatkan inflasi karena meningkatnya permintaan bahan baku impor, meskipun nilainya mungkin tidak terlalu besar. Di sisi lain, adanya ekspektasi pemotongan suku bunga Fed Fund Rate (FFR) akan berdampak positif terhadap penguatan nilai tukar yang akan menekan inflasi impor ke depan. Dengan kondisi tersebut kami memperkirakan bahwa inflasi domestik akan mencapai 2,78% yoy pada akhir 2024. 

Sumber: