Nabi Syu'aib Diutus Bagi Kaum Madyan Part Dua

Nabi Syu'aib Diutus Bagi Kaum Madyan Part Dua

Kajian islam. Kisah Nabi Syuaib AS --

 
Kajian islam. Radar Seluma. Disway.id -Kaum Madyan adalah bangsa Arab yang memiliki tempat tinggal atau menetap di daerah yang berada di pinggiran negeri Syam yang saat ini dikenal dengan Suriah. Tempat yang ditinggali oleh kaum Madyan ini berbatasan langsung dengan Hijaz serta berdekatan dengan Danau Luth. Suatu negeri yang menjadi tempat tinggal kaum Madyan ini sangat dikenal dengan kehidupan berdagang dan bercocok tanam. Hal ini dikarenakan Allah memberikan kondisi tanah yang subur, sehingga mudah ditanami berbagai macam jenis tumbuhan.
 
Namun, kondisi tanah yang baik dan bisa menghasilkan hasil pertanian yang baik juga ternyata membuat sebagian besar kaum Madyan lupa bahwa ini semua pemberian dari Allah, sehingga tidak bersyukur atas kenikmatan yang telah diberikan oleh-Nya. Selain itu, kaum Madyan juga terdiri dari orang-orang kafir yang tidak mengenal Allah dan lebih memilih untuk menyembah pohon dan pohon tersebut mereka kelilingi.
 
 
Sifat dan perilaku yang dimiliki oleh kaum Madyan ini sangat tidak mencerminkan terhadap ajaran-ajaran agama Allah atau jauh dari ajaran-ajaran yang telah diajarkan oleh Nabi Ibrahim A.S nabi-nabi sebelum Nabi Syu’aib A.S. Sifat dan perilaku yang dimiliki oleh kaum Madyan, seperti selalu bertingkah buruk, keji, hingga sering merugikan orang lain, tetapi menguntungkan diri sendiri.
 
Kecurangan yang dilakukan oleh kaum Madyan biasanya oleh para penipu yang sudah dibutakan dengan kekayaan, sehingga para penipu itu seringkali menimbang suatu barang dengan berat yang tidak sesuai. Hal seperti itu sangat merugikan para petani dan pedagang-pedagang kecil yang ada di negeri Madyan. Di sisi lain para pedagang besar dan penipu di negeri Madyan sangat diuntungkan dengan perbuatan buruk dan tidak terpuji itu. Maka dari itu, penduduk Madyan yang miskin akan bertambah miskin dan penduduk Madyan yang kaya akan bertambah kaya.
 
 
Mereka yang melakukan kecurangan ketika menimbang suatu barang, maka timbangannya akan diganjal dengan batu, sehingga pembeli merasa bahwa berat barang yang dibeli sudah sesuai. Keuntungan pedagang pasar akan bertambah menjadi dua kali lipat setelah melakukan perbuatan tidak terpuji itu. Lebih parahnya lagi, penduduk Madyan yang sering melakukan kecurangan beranggapan bahwa mengurangi berat timbangan merupakan bentuk dari kepandaian atau keahlian dalam transaksi jual beli.
 
Allah yang melihat kaum Madyan semakin hari semakin memburuk, kemudian mengutus Nabi Syu’aib A.S kepada kaum Madyan. Allah mengutus Nabi Syu’aib A.S dengan membawa suatu ajaran agama yang benar yang berasal dari Allah. Selain itu, Nabi Syu’aib A.S juga dipercaya untuk mengubah jalan kaum Madyan yang tadinya berjalan di jalan yang buruk dan gelap agar kembali ke jalan yang baik dan benar.
 
Syu’aib yang diutus oleh Allah kepada kaum Madyan agar kembali ke jalan yang benar, yaitu jalan Allah ini terkandung di dalam Al-Quran Surat Al-A’raf ayat 85:
 
وَاِلٰى مَدْيَنَ اَخَاهُمْ شُعَيْبًاۗ قَالَ يٰقَوْمِ اعْبُدُوا اللّٰهَ مَا لَكُمْ مِّنْ اِلٰهٍ غَيْرُهٗۗ قَدْ جَاۤءَتْكُمْ بَيِّنَةٌ مِّنْ رَّبِّكُمْ فَاَوْفُوا الْكَيْلَ وَالْمِيْزَانَ وَلَا تَبْخَسُوا النَّاسَ اَشْيَاۤءَهُمْ وَلَا تُفْسِدُوْا فِى الْاَرْضِ بَعْدَ اِصْلَاحِهَاۗ ذٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَۚ ۝٨
 
Artinya:
Dan kepada penduduk Madyan, Kami (utus) Syu’aib saudara mereka sendiri. Dia berkata, “wahai kaumku! Sembahlah Allah! Tidak ada Tuhan (sembahan) bagimu selain Dia. Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti nyata dari Tuhanmu. Sempurnakanlah takaran dan timbangan, dan jangan kamu merugikan orang sedikit pun. Janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik. Itulah yang lebih baik bagimu jika kamu orang yang beriman. (djl)
 
Bersambung Part Tiga
 
 

Sumber: