Kisah Nabi Syuaib AS Ahli Pidato Kala Itu

Kisah Nabi Syuaib AS Ahli Pidato Kala Itu

Part Satu
 
Kajian Islam. Radar Seluma. Disway.id – Nabi dan rasul yang ada di dalam Islam pasti akan mengajak suatu kaum yang tersesat atau berjalan di jalan yang salah akan diberikan dakwah agar kembali ke jalan yang benar yang penuh dengan cahaya. Oleh sebab itu, setiap kisah nabi dan rasul pasti akan ada suatu kaum yang selalu melakukan perbuatan buruk dan tidak terpuji yang bisa merugikan dirinya sendiri dan orang lain. Kehadiran nabi dan rasul pada masa-masa di mana suatu kaum sering melakukan perbuatan buruk karena Allah sangat cinta kepada manusia.
 
 
Kisah nabi dan rasul perlu diceritakan kembali kepada anak-anak kita nanti, baik itu diceritakan di rumah atau di sekolah. Dengan menceritakan kisah nabi dan rasul, maka suri tauladan nabi dan rasul bisa diajarkan dan ditanamkan kepada anak-anak sejak dini, sehingga kehidupan yang dijalani tidak berada di jalan yang salah, tetapi akan jalan dijalan yang benar dan penuh cahaya.
 
Oleh karena itu, sebagai umat muslim, sebaiknya perlu mengetahui kisah nabi dan rasul agar tidak tersesat di jalan yang salah, sehingga sering melakukan perbuatan yang dilarang oleh Allah. Salah satu dari sekian banyak kisah nabi dan rasul yang penuh dengan pelajaran hidup, kisah dari Nabi Syu’aib A.S menjadi salah satu kisah yang perlu kita tahu karena kisah ini akan mengajarkan kita bahwa menjadi manusia tidak boleh berbuat curang dan melakukan berbagai macam kerusakan dan kemaksiatan.
 
Nabi Syu’aib A.S diutus oleh Allah supaya kaum Madyan kembali ke jalan yang benar, yaitu jalan Allah S.W.T. Namun, Nabi Syu’aib A.S memiliki banyak sekali rintangan ketika ingin berdakwah dan menyampaikan bahwa yang dilakukan oleh kaum Madyan adalah perbuatan buruk atau perbuatan tidak terpuji. Di bawah ini akan dijelaskan lebih lanjut tentang kisah Nabi Syu’aib A.S dan kaum Madyan serta keteladanannya yang bisa dijadikan sebagai pelajaran hidup.
 
Nabi Syu’aib A.S merupakan salah satu dari 4 nabi yang berasal dari bangsa Arab. Beliau bersama dengan 3 nabi lainnya, yaitu Nabi Hud A.S, Nabi Shaleh A.S, dan Nabi Muhammad S.A.W. Kemampuannya dalam berdakwah membuat Nabi Syu’aib A.S diberi julukan oleh banyak orang pada masa itu adalah juru pidato.
 
 
Nabi Ibrahim A.S bisa dikatakan sebagai bapak dari para nabi. Begitu juga dengan Nabi Syu’aib A.S yang merupakan cicit dari Nabi Ibrahim A.S. Nabi Syu’aib A.S diyakini berasal dari keturunan Syu’aib bin Maikil bin Yasyjar bin Madyan dan ibunya adalah putri dari Nabi Luth A.S. Nabi Luth adalah nabi yang diutus oleh Allah sebelum Nabi Syu’aib A.S. Umat muslim percaya atau meyakini bahwa Allah mengutus Syu’aib untuk menjadi seorang nabi sebagai penduduk Madyan.
 
Paras wajah Nabi Syu’aib A.S bisa dibilang sangat tampan, sehingga banyak orang yang mengingat ketampanannya. Tidak hanya itu, beiau sangat ramah pada setiap orang dan senang menyedekahkan rezekinya kepada orang-orang yang tidak mampu. Paras wajah yang tampan, ramah, dan menggunakan rezekinya di jalan Allah membuat Nabi Syu’aib A.S sangat dikenal oleh masyarakat Madyan.
 
Selain itu, Nabi Syu’aib A.S merupakan keturunan asli kaum Madyan yang memiliki sifat dan perilaku yang mulia, seperti halnya nabi yang memiliki banyak sekali sifat terpuji. Kelahiran Nabi Syu’aib A.S diperkirakan terjadi pada tahun 1600 SM. Secara harfiah, Syu’aib memiliki arti memberikan petunjuk pada jalan kebenaran. Oleh sebab itu, ketika masih kecil, Nabi Syu’aib A.S selalu berusaha untuk menjaga hatinya dan menahan dirinya agar tidak melakukan perbuatan buruk dan sia-sia. Sifat terpuji itu belum dimiliki oleh anak-anak seusianya (pada masa itu). Sifat terpuji ini beliau bawa hingga beranjak remaja dan dewasa.
 
 
Sifat terpuji yang dimiliki oleh Nabi Syu’aib A.S menghasilkan sikap dan perilaku terpuji juga, sehingga banyak orang lain yang merasa terbantu dan bahagia. Nabi Syu’aib A.S akan selalu menyapa terlebih dahulu kepada setiap orang yang lewat dihadapannya. Terlebih lagi, jika ada seseorang yang meminta bantuan, beliau tanpa berpikir panjang dan tanpa rasa malas langsung membantuk seseorang yang memina bantuan. Sifat dan perilaku terpuji, beliau lakukan hanya untuk membuat orang lain bahagia.
 
Sifat dan perilaku terpuji lainnya adalah selalu ingat akan kebesaran Allah dan selalu mendekatkan diri kepada-Nya serta hampir setiap harinya tidak menyia-nyiakan waktu yang sudah diberikan oleh Allah. Beliau selalu ingat dengan perintah-perintah Allah, seperti beribada tepat waktu dan melakukan zikir kepada-Nya, sehingga beliau lebih sering menghabiskan waktunya di tempat yang sunyi. (djl)
 
Bersambung ke Part Dua

Sumber: