Bank Indonesia Pertahankan BI Rate pada Level 6,25%, Dukung Stabilitas Rupiah
Bank Indonesia--
Penguatan Rupiah dinilai akan berdampak positif pada sektor keuangan berupa aliran masuk modal asing. Adapun di sektor riil, Rupiah yang stabil akan meminimalisir dampak imported inflation, yang selanjutnya akan mendukung sektor domestik yang bergantung pada barang impor seperti sektor manufaktur. Selanjutnya BI menyebutkan bahwa pihaknya terbuka terhadap kemungkinan pemangkasan suku bunga BI Rate pada 4Q24.
Data-data ekonomi AS mulai menunjukkan penurunan, sehingga membuka peluang untuk penurunan Fed Funds Rate (FFR) yang lebih cepat.
Saat ini, pelaku pasar memperkirakan penurunan FFR pada Federal Open Market Committee (FOMC) bulan September 2024 mendatang.
BACA JUGA:Polisi Amankan Keributan Di Depan KPU Seluma, Ternyata!
Gubernur The Fed Jerome Powell juga menyatakan kekhawatirannya bahwa menahan suku bunga terlalu tinggi dalam waktu yang terlalu lama dapat membahayakan pertumbuhan ekonomi AS. Secara keseluruhan, kami memperkirakan Rupiah akan mencapai 15.813 per USD pada akhir tahun 2024, dengan asumsi bahwa FFR akan dipotong sebesar 25 bps pada September 2024 dan 25 bps pada bulan Desember 2024 dan asumsi BI Rate berada pada level 6,00% pada akhir tahun 2024.
Sumber: