Ada Kenaikan Harga Properti Residensial, Meningkat 1,75% yoy pada 2Q24

Ada Kenaikan Harga Properti Residensial, Meningkat 1,75% yoy pada 2Q24

Harga properti naik--

 

JAKARTA, Radarseluma.Disway.Id, - Kenaikan harga properti residensial di pasar primer melambat pada 2Q24.

Hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia menunjukkan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) tumbuh 1,76% yoy pada 2Q24, lebih rendah daripada 1Q24 (1,89% yoy) dan 2Q23 (1,92% yoy). Secara spasial, dari 18 kota yang diamati, perlambatan kenaikan IHPR terutama terjadi di kota Batam. Sebaliknya, pertumbuhan harga rumah yang meningkat terutama terjadi di Kota Pekanbaru yang tumbuh 1,69% yoy, jauh lebih tinggi dari kuartal  sebelumnya yang terkontraksi sebesar -0,13% yoy.

 

BACA JUGA: Jalan Simpang Enam - Jembatan Layang Seluma Ditutup Sementara Hingga Pukul 12.00 Wib

BACA JUGA:Mitsubishi.Pajero Sport Trim VRX 4WD Black Edition Condition Transmission Automatic Body Style RV SUV

 

Survei Bank Indonesia juga menunjukkan penjualan properti residensial tumbuh sebesar 7,30% yoy pada 2Q24 (vs. 31,16% yoy pada 1Q24).

Berdasarkan informasi dari responden, sejumlah faktor yang menghambat pengembangan dan penjualan properti residensial primer pada 2Q24, antara lain kenaikan harga bangunan (35,10%), masalah perizinan (24,48%), suku bunga KPR (22,81%) dan proporsi uang muka yang tinggi dalam pengajuan KPR (17,61%).

 

Pertumbuhan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) pada triwulan II 2024 sebesar 13,97% yoy, relatif stabil dibandingkan triwulan sebelumnya (13,91% yoy).

Survei Bank Indonesia juga menunjukkan KPR masih menjadi skema Utama (75,52%) dalam pembiayaan pembelian rumah primer. Sementara itu, mekanisme pembelian rumah primer melalui pembayaran tunai bertahap dan tunai masing-masing memiliki proporsi sebesar 17,10% dan 7,38% dari total pembayaran.

 

BACA JUGA: Rapat DPR soal Putusan MK Gagalkan PDIP Usung Cagub Jakarta

Sumber: