Surplus Neraca Perdagangan Indonesia Menyempit pada Juli 2024
Bank Mandiri Economic--
JAKARTA, Radarseluma.Disway.Id, - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kinerja ekspor naik sebesar 6,46% yoy pada Juli 2024.
Peningkatan tersebut didorong oleh ekspor non-migas yang mencapai USD20,79 miliar, naik 5,98% mom atau naik 5,87% yoy. Komoditas yang mendorong kenaikan ekspor tersebut adalah bijih logam, terak, dan abu yang naik impresif sebesar 3.974,6% mom atau naik 100,3% yoy, disusul logam mulia naik 51,1% mom atau 108,5% yoy, serta mesin perlengkapan elektrik naik 14,9% mom atau 5,2% yoy.
BACA JUGA: Kemeriahan HUT RI Sampai ke Pelosok Seluma, Camat SAM Pimpin Upacara
BACA JUGA: Tak Kunjungan Dibangun, Warga Desa Simpang Tagih Janji Bupati Seluma
Kinerja impor di bulan Juli 2024 naik 11,07% yoy menjadi USD21,74 miliar.
Kenaikan tersebut didorong oleh impor migas naik 13,6% yoy yang mencapai USD3.56 miliar, serta impor non-migas sebesar USD18,18 miliar atau naik 10,6% yoy. Sepanjang 7M24 total impor mencapai USD131,4 miliar atau naik 2,4% yoy.
Surplus perdagangan Indonesia menurun di tengah peningkatan impor yang lebih tinggi daripada ekspor.
Hal ini mengakibatkan surplus perdagangan Indonesia menyempit dari USD2,39 miliar pada bulan Juni 2024 menjadi USD0,47 miliar pada bulan Juli 2024. Secara kumulatif, surplus mencapai USD15,91 miliar atau turun -25% yoy. Ketidakpastian ekonomi global masih menjadi tantangan bagi kinerja ekspor Indonesia ke depan.
Selain itu, harga komoditas yang masih berpotensi melemah juga akan berdampak pada penurunan penerimaan negara dari sektor pajak dan non-pajak yang pada akhirnya dapat mempengaruhi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Sumber: