Lebih dari 300 Juta Anak, Korban Eksploitasi Seksual Online

Lebih dari 300 Juta Anak,  Korban Eksploitasi Seksual Online

Lebih dari 300 Juta Anak, Korban Eksploitasi Seksual Online--

 

LONDON, Radarseluma.Disway.Id,  -- Lebih dari 300 juta anak menjadi korban pelecehan dan eksploitasi seksual online setiap tahunnya, dan Asia Selatan menjadi negara dengan jumlah peringatan materi pelecehan seksual terhadap anak (CSAM) terbanyak. Temuan-temuan ini berasal dari perkiraan krisis global pertama yang dibuat oleh para peneliti universitas.

 

BACA JUGA: 2 Paskibraka Seluma Gugur, 7 Masih Berjuang di Tingkat Provinsi

BACA JUGA: FIFGROUP 35 Tahun, Flash Promo Honda Beat, Diskon Lebih 80%

 

Dengan adanya file berisi gambar seksual anak-anak yang dilaporkan setiap detik di seluruh dunia, para peneliti menyoroti bahwa siswa “di setiap kelas, di setiap sekolah, di setiap negara” terkena dampak “pandemi tersembunyi” ini.

 

Data ini muncul dalam laporan terobosan oleh Childlight Global Child Safety Institute di Universitas Edinburgh, Skotlandia.

 

Hal ini menunjukkan bahwa 12,6% anak-anak di dunia, atau sekitar 302 juta, telah menjadi korban pengambilan, berbagi, dan paparan gambar dan video seksual tanpa persetujuan dalam satu tahun terakhir. Selain itu, 12,5% anak-anak di seluruh dunia telah menjadi sasaran ajakan online, seperti percakapan seksual yang tidak diinginkan, pesan seks tanpa persetujuan, dan permintaan tindakan seksual yang tidak diinginkan oleh orang dewasa atau remaja lainnya. Pelanggaran yang dilakukan termasuk “pemerasan seks” dan penyalahgunaan teknologi deepfake AI.

 

Seorang penyintas child grooming menekankan perlunya peraturan yang lebih kuat untuk menjaga akuntabilitas platform media sosial, terutama karena enkripsi end-to-end membuat pendeteksian pelaku menjadi lebih sulit.

 

Sumber: