Soal Pajak SBW di Seluma, Sulit Pastikan Sudah Menghasil
Kepala Bapenda Seluma Yuyun Afrianto, SE Plt--
PEMATANG AUR - Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Seluma terus berupaya untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Seluma.
Saat ini tercatat ada 12 objek yang menjadi sumber PAD Kabupaten Seluma. Yang paling besar itu dari Pajak Penerangan Jalan (PPJ). Namun berbanding terbalik dengan pajak Sarang Burung Walet (SBW) yang saat ini masih belum terlalu optimal.
BACA JUGA: Menjelajahi Keindahan 10 Tempat Wisata di Bali
Sebab tidak dalam penagihan Bapenda mengalami kendala. Salah satunya tidak bisa memantau apakah gedung walet tersebut sudah menghasilkan atau belum.
"Kendalanya inilah. Kadang pengusaha gedung walet berkilah kalau belum menghasil. Kita juga tidak bisa masuk ke dalam gedung untuk mengecek. Ini bisa berdampak buruk dengan penagih," kata Yuyun Afrianto, SE Plt Kepala Bapenda Seluma, kemarin.
Tidak hanya itu saja Bapenda juga kesulitan untuk melacak ke mana hasil sarang burung walet ini dijual.
Sehingga tidak mengetahui omzet pemilik gedung sarang walet. Apalagi tidak ada yang melapor. "Kalau kita tahu tempat jualnya di mana mungkin bisa kita upayakan juga. Inilah yang menjadi kendala kita. Informasi-informasi ini sulit terlebih lagi tenaga kita juga terbatas cuma lima orang," tuturnya.
Padahal kata Yuyun, di Kabupaten Seluma ada sekitar 200 an gedung walet. Namun semua belum maksimal dipungut PAD. Sehingga saat ini katanya pihaknya masih mencari formula untuk memaksimalkan pemungutan PAD dari sektor walet ini.
Bapenda Seluma akan mencoba melakukan pendekatan kepada objek atau pemilik gedung walet. Ini untuk mengetahui omset detail masing-masing pengusaha walet ini. Jika ini berhasil, maka dapat ditentukan besaran pajak yang harus dibayarkan.(adt)
Sumber: