Wanita Malam Terjaring Razia, Jumlahnya?

Wanita Malam Terjaring Razia, Jumlahnya?

--

BENGKULU SELATAN - Dinas Sosial (Dinsos) Pemerintah kabupaten (Pemkab) Bengkulu Selatan (BS) bekerjasama dengan Dinas Satpol PP Damkar Kabupaten Bengkulu Selatan Sabtu (9/4/2023) malam menggelar razia.

 

Puluhan Pemandu Lagu (PL) di beberapa tempat hiburan malam (Karaoke) di Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) terjaring razia dan di data. Tak kurang puluhan wanita pekerja malam di data oleh Dinsos setempat, mulai dari Kartu Penduduk hingga Domisili.

 

Dalam kegiatan tersebut juga terjaring minuman yang dilarang, yakni berupa minuman jenis tuak.

 

Kepala dinas Satpol PP dan Damkar Erwin Muksin,S.Sos menuturkan, bahwa pihaknya hadir dalam razia yustisi (Identitas) bekerja sama dengan Dinas Sosial, di back Up oleh Polres BS, TNI, Sub DenPom, operasi pada bulan suci Ramadhan 1444 H/ Tahun 2023 ini.

"Operasi ini dimulai sekitar  pukul 22.00 WIB dengan apel bersama di halaman kantor Satpol PP Bengkulu selatan, selanjutnya kegiatan ini merupakan program Dinas Sosial BS, sembari patroli road show dalam rangka menciptakan kamtibmas di wilayah Bengkulu Selatan apalagi pada saat bulan suci ramadhan,"kata Erwin Muksin.

Dikatakan Erwin Muchin, dalam kegiatan tersebut ditemukan sekitar 70 persen wanita pekerja malam adalah warga di luar Kabupaten BS dan 30 persen sendiri merupakan warga BS yang dibuktikan dengan Kartu Tanda Penduduknya (KTP) saat di data. 

"Kita terus berusaha agar terciptanya ketertiban dan  kenyamanan lingkungan,"ucap Erwin.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial BS Efredy Gunawan S.STP.MM saat di hubungi  membenarkan bahwah telah melaksanakan pendataan pekerja malam yang merupakan program kegiatan Dinsos, yang dilakukan Program Pendataan Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) yang ada di Dinas Sosial.

"Ada 26 PPKS perlu pelayanan. Dan dalam razia ditemukan kategori PPKS anak berumur 15-18 tahun dibuktikan dengan KTP serta pengakuan yang bersangkutan. Yang mana wanita pekerja malam di bawah umur masuk kategori perempuan rawan sosial ekonomi atau tuna susila,"gumam Efredy.

Sambung Efredy, pihak Dinsos sejujurnya di Kabupaten Bengkulu Selatan sendiri belum mempunyai data tersebut, oleh sebab itu bersama Satpol PP Damkar, Aparat mencari langsung dan melakukan pendataan ke lapangan agar dengan adanya data tersebut akan menyampaikan ke Kementerian Sosial RI dan nanti akan ada program atau kegiatan yang akan dikucurkan oleh Kemensos berupa pembinaan serta pelatihan terhadap wanita pekerja malam di Bengkulu Selatan.(yes)

Sumber: