Waspada, Upal Kembali Beredar

Waspada, Upal Kembali Beredar

Lokasi tempat korban berjualan dan Upal yang didapat--





PASAR TAIS - Hingga saat ini, peredaran Uang palsu (Upal) masih terjadi di wilayah Kabupaten Seluma. Setelah sebelumnya sempat terjadi di SPBU Tais dan beberapa warung manisan seputaran kota Tais, seluma Timur, Selatan, Kota hingga kawasan lain. Di Bulan Ramadhan ini peredaran Upal kembali terjadi dan membuat resah masyarakat Kabupaten Seluma.



Terbaru, salah satu penjual pakan ternak menjadi korban peredaran Upal. Yakni dialami Ujang Pakan (43) warga Kelurahan Pasar Tais, Kecamatan Seluma Kota. Ujang mendapatkan satu lembar Upal pecahan Rp 100 ribu dari hasil jualan pakan ternaknya. "Tadi (Kemarin, Red) pas kita lagi tranfer di Bank, pas lagi ngitung, ketahuan palsu," sampai Ujang.



Upal baru diketahui dirinya pada Kamis (30/3) pagi sekitar pukul 08.30 WIB. Pada saat dirinya ingin melakukan setoran di Bank BRI unit Tais. Saat itu pihak pegawai Bank melakukan screening beberapa kali dengan menggunakan sinar Ultraviolet (UV). Hanya saja saat dilakukan screening, ada satu lembar uang pecahan Rp 100 ribu yang terindikasi palsu."Pas ngitung ada Ultraviolet langsung bunyi tit, tit, tit yang lain lewat semua. Ada satu uang yang tidak terbaca," ujarnya.



Disampaikannya, jika dilihat sekilas bentuk Upal tersebut sama persis dengan uang asli. Hanya saja perbedaannya pada saat diraba, uang asli kertasnya cenderung kasar. Sedangkan untuk Upal kertasnya cenderung lebih licin.




Lantaran ada satu uang yang terindikasi palsu tersebut. Membuat pihak Bank, untuk sementara ini uang pecahan Rp 100 ribu tersebut diamankan. Untuk dicek kembali ke Bank Indonesia di Kota Bengkulu terkait keasliannya. Sedangkan Ujang hanya mengikhlaskan uang pecahan Rp 100 ribu miliknya yang ditahan oleh pegawai BRI. Dengan maksud agar tidak lagi menyebar dan merugikan pedagang lain. "Ya tadi uang palsunya langsung ditahan pegawai BRI, takut menyebar lagi katanya. Katanya mau di bawa ke Bank Indonesia untuk memastikannya lagi. Tidak ada diganti rugi, ya rela aja," pungkasnya.(ctr)

Sumber: