Kronologis Lengkap Penemuan Mayat di Seluma, Hasil Visum Menyatakan Ini..

Kronologis Lengkap Penemuan Mayat di Seluma, Hasil Visum Menyatakan Ini..

Mayat yang ditemukan warga--

UJUNG PADANG - Lagi-lagi peristiwa penemuan sosok mayat kembali terjadi di wilayah Kabupaten Seluma. Seperti kembali yang tejadi di Desa Ujung Padang, Kecamatan Semidang Alas Maras (SAM). Pada Rabu (29/3) pagi, sekitar pukul 06.10 wib warga Desa Ujung Padang sempat dibuat heboh dengan adanya peristiwa penemuan sosok mayat laki-laki yang ditemukan dalam kondisi tak bernyawa dengan posisi terbaring diatas sepeda motor di pinggir ruas jalan dekat Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Ujung Padang.

 

 

 

 

Dikatakan Kapolres Seluma, AKBP Arif Eko Prastyo, SIK MH melalui Kapolsek SAM, Iptu Catur Teguh Susanto, SH saat dikonfirmasi Radar Seluma mengatakan, kronologi penemuan mayat tersebut pertama kali ditemukan oleh Miharman warga Desa Ujung Padang yang saat itu mau berangkat kerja ke PTPN VII Unit Usaha Talo Pino yang berada di Desa Pering Baru.

 

Saat dalam perjalanan, tepatnya berada dipinggir jalan di dekat Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Ujung Padang. Dirinya melihat ada sosok mayat di atas sepeda motor Yamaha Vega R warna hitam les merah nomor polisi BD 5014 PP. Melihat hal tersebut dirinya langsung menghubungi rekannya Tahbani (58) dan langsung mendatangi TKP. Sebelum akhirnya menghubungi Kepala Desa Ujung Padang serta pihak Kepolisian Polsek SAM.

 

"Setelah mendapatkan informasi itu. Kita bersama Kasat Reskrim dan anggota, serta team inafis sat reskrim melakukan olah TKP kemudian jenazah di bawah ke puskesmas utk di lakukan VER oleh dokter," sampai Catur.

 

Dari hasil Visum er Repertum (pemeriksaan luar) yang dilakukan oleh Henni Susanna (Puskesmas Kembang Mumpo). Dimana untuk hasil pemeriksaan diperoleh analisis sementara, jika tidak ditemukannya gejala atau tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Ada dugaan sementara dikarenakan sakit, didukung dengan fakta ditemukan cairan sperma dikemaluan korban dan di celana dalam kemudian mengeluarkan kotoran di anusnya yang disebabkan menahan rasa sakit.

 

"Dari hasil Visum er Repertum, diduga karena sakit. Tidak ada ditemukannya tanda-tanda kekerasan. Untuk mengetahui kepastian meninggal nya korban harus dilakukan autopsi (bedah mayat)," tegasnya.

 

 

 

 

 

 

Hanya saja pihak keluarga korban telah menerima atas musibah tersebut. Pihak keluarga menolak untuk di autopsi dengan membuat surat pernyataan. Sehingga jenazah korban langsung dibawa ke rumah duka yang berada di Desa Padang Peri, untuk dimakamkan.

 

Penulis : Tri Suparman

Sumber: