Warga Seluma Portal Jalan Lintas di Sukaraja
--
SUKARAJA - Warga Kelurahan Sukaraja Kecamatan Sukaraja tepatnya di sekitar jalan yang sedang diperbaiki atau di depan Bank Bengkulu Capem Sukaraja memportal jalan nasional.
Jalan nasional tersebut memang dalam keadaan sedang diperbiki, namun karena pihak kontraktor lalai atas kesehatan warga sekitar dari dampak pembangunan tersebut membut warga resah.
Akhirnya warga sepakat untuk memportal jalan tersebut dengan tujuan mengurangi kecepatan kendaraan yang melintas supaya debunya agak berkurang.
Semenjak dalam perbaikan sudah lebih dari satu bulan warga sekitar selalu diselimuti debu oleh kendaraan yang melintas. Pihak pengguna jalan tidak mengurangi kecepannya, hal itu membuat debu banyak beterbangan menyelimuti rumah rumah warga dan warung warga sekitar.
Salah satu warga di depan kantor Bank Bengkulu Capem Sukaraja H. Nuhalmi (72 th) yang ditemui Radar Seluma di depan kediamannya pada pukul 07.00 WIB mengatakan bahwa sudah sebulan lebih mereka disuguhi debu.
"Sudah lebih sebulan kami disuguhi debu dari jalan yang sedang diperbaiki ini, rumah dan perabot, warung, teras dan tanaman semuanya sudah ditutupi debu.
Atas dasar itu kami tadi malam bersama beberapa warg yang terimbas debu ini sepkat untuk memportal jalan, agar kecepatan kendaraan berkurang. Jalan bukan ditutup habis tetapi kami tarok bebatuan, kayu dan derum secara tidak beraturan supaya sopir memperlambat laju kecepatannya, dengan mobil atu kendaraan yang berjalan pelan maka debu yang terbang juga akan berkurang," katanya.
Dilanjutnya seharusnya pihak kontraktor juga mempertimbangkan kesehatan warga sekitar dari lokasi proyek jalan. "Kontraktor tidak memperhatikan kesehatan warga sekitar proyeknya. Kalau tidak bisa langsung diaspal, seharusnya jalan ini disiram dengn air minimal 3 kali dalam sehari agar debunya tidak terlalu banyak beterbangan, pikirkan juga kesehatan kami warga sekitar ini. Kalau yang lewat pakai mobil mana paham dia kalau kami yang dapat debunya, di dalam mobil kan pakai penyejuk dan saringan udara, jadi debu tidk masuk, sementara kami yang tinggal disini selalu menghirup debu dari kendaraan yang lewat," urainya.
Kemudian yang pakai kendaraan diminta untuk tidak ngebut. "Para pengguna jalan khususnya yang memakai kendaraan kalau lewat di depan sini tolonglah kurangi kecepatan, pahami juga keadaan kami," tutupnya. (mrs)
Sumber: