Geledah DPRD DKI, Kerugian Negara Capai Ratusan Miliar

Geledah DPRD DKI, Kerugian Negara Capai Ratusan Miliar

--

 

 

 

JAKARTA, radarseluma.disway,id – Beberapa barang bukti telah berhasil disita Komisi Pemberantas Korupsi (KP), saat menggeledah Gedung DPRD DKI Jakarta.

 

Barang bukti yang didapat tersebut, kemduian dibawa ke KPK.

 

BACA JUGA:Lowongan Kerja Terbaru 2023, Buruan Daftar....

 

Barang bukti yang dicari, terkait pengadaan tanah di Pulogebang Jakarta.

 

Demikian keterangan pers yang disampaikan Kepala Pemberitaan KPK Ali Fikri kepada wartawan Rabu 18 Januari 2023.

 

"Dari penggeledahan ini tim penyidik menemukan berbagai dokumen dan alat bukti elektronik yang di antaranya diduga terkait proses pembahasan dan persetujuan penyertaan modal pada Perumda SJ di DPRD DKI Jakarta yang kemudian dipergunakan di salah satunya untuk pengadaan tanah di Pulogebang Jakarta oleh Perumda Sarana Jaya," kata Ali Fikri,

 

 

BACA JUGA:(KULIAH GRATIS) Berikut Link dan Daftar Kuliah Gratis, Silahkan Cek....

 

 

Dari hasil penggeledahan itu, KPK menemukan sejumlah barang bukti terkait pengadaan tanah di Pulogebang oleh Perumda Sarana Jaya (SJ) tahun 2018-2019.

 

 

Dugan sementara, akibat pengadaan tanah tersebut Negara rugi sampai ratusan miliar rupiah.

"Diduga bisa mencapai ratusan miliar rupiah terkait dengan perkara yang dilakukan proses sidik oleh KPK saat ini," ujarnya.

 

Dengan demikian, kasus korupsi dalam pengadaan lahan di Pulogebang naik ke tahap penyidikan.

 

"Sudah naik ke Penyidikan. Sedangkan untuk tersangka kami akan umumkan. Sudah, berapa jumlahnya, buktinya apa, konstruksinya pasalnya kerugian negaranya sudah saya sebutkan ya cluenya ratusan miliar," ucap Ali.

 

 

 

 

Ali menjelaskan kasus korupsi pengadaan lahan tanah di Pulogebang ini diduga adanya markup dana.

 

Namun berbeda dengan kasus korupsi tanah di Mm Munjul, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.

 

 

 

 

Ali menegaskan dalam perkara kali ini memiliki modus yang sama dengan kasus korupsi pengadaan tanah sebelumnya yang pernah di usut KPK, yaitu di Munjul.

 

"Jadi bukan pengembangan sebenarnya, tapi menemukan adanya fakta-fakta lain dugaan korupsi proses pengadaan tanah di tempat lain," ucap Ali.

 

 

"Kan yang pertama dari Munjul kemudian ditemukan ada fakta-fakta lain pengadaan yang hampir modusnya sama tapi nilainya lebih besar untuk yang di Pulo Gebang," sambungnya.

 

 

Ali mengatakan setidaknya ada enam ruangan yang digeledah KPK. Dua di antara enam ruangan itu adalah ruang kerja anggota DPRD DKI M Taufik dan Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi.

 

"Terkait dengan penggeledahan yang dilakukan oleh KPK di DPRD DKI Jakarta semalam dilakukan penggeledahan di sana. Setidaknya ada 6 tempat ruang kerja di gedung DPRD DKI Jakarta di lantai 10, 8, 6, 4, 2 juga ruang kerja komisi C DPRD DKI Jakarta, termasuk ruang staf-stafnya," ucap Ali.(**)

Sumber: