Gempa Bumi Magnitide 6,5 Sampai 7 SR, Ancam Bandung Barat dan Sumedang

Gempa Bumi Magnitide 6,5 Sampai 7 SR, Ancam Bandung Barat dan Sumedang

Gempa dengan kekuaran lebih dari 6, ancam wilayah bandung--

 

BANDUNG RADARSELUMAONLINE.COM -- Waspadalah dengan status Sesar Lembang sedang aktif. Dengan aktifnya Sesar Lembang, wilayah Kabupaten BANDUNG Barat (KBB) dan Semedang terancam gempa bumi dengan magnitude 6,5 hingga 7 Skala Richter (SR).

 

Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Mudrik Rahmawan Daryono menengarai potensi gempa yang mengancam BANDUNG Barat dan Sumedang tersebut diperkirakan lebih besar dari gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Cianjur beberapa pekan lalu.

 

 

 

Mudrik Rahmawan Daryono selaku peneliti BRIN menyebut, sesar Lembang saat ini sedang aktif dan telah memasuki fase pelepasan energi.

 

Mudrik menjelaskan, gempa akibat sesar teresebut memiliki panjang sekitar 29 kilometer (Km) diprediksi akan terjadi dalam periode 100 tahun ke depan.

 

 

Selain itu, gempa tersebut juga diprediksi memliki kekuatan magnitude 6,5 – 7 SR alias lebih besar dari gempa yang terjadi di Cianjur. gempa itu pula kata Mudrik, Kabupaten BANDUNG Raya dan Sumedang paling terancam dampaknya.

 

“Tapi guncangan itu tergantung dari tanah setempat. Jadi ada semacam amplifikasi, semacam guncangan yang lebih besar di tanah yang lebih lunak, jadi goncangan luar biasa itu akan dialami wilayah BANDUNG Raya bahkan hingga Sumedang,” ujar Mudrik kepada Jabar Ekspres (Disway National Network), Rabu 30 November 2022.

 

 

 

 

Panjang Sesar Lembang Cukup Sifnifikan

 

Mudrik Rajmawan Daryono memaparkan, sesar Lembang itu juga memiliki panjang secara signifikan mulai dari Padalarang hingga Jatinangor.

 

Sementara untuk retakannya sendiri, diprediksi akan terjadi hingga 25 meter kedalam.

 

 

 

 

“Secara prinsip yang  harus kita waspadai itu adalah retakan, saat gempa itu maka dia akan robek di jalur itu, itu sekitar 25 meter koridornya itu yang akan mengalami kerusakan luar biasa itu di jalur sepanjang sesar Lembang,” ungkapnya.

 

 

Sebagaimana dilaporkan Jabar Ekspres, Mudrik Rajmawan Daryono mengisyaratkan akan terus mendorong pemerintah setempat agar lebih memperhatikan terkait tata kelola bangunan.

 

Selain itu, mitigasi terhadap ancaman sesar Lembang juga harus kembali dimasifkan.

 

“Pemerintah kota maupun pemda atau pusat itu semuanya sudah menerima hasil penelitian (dampak sesar Lembang), kemudian kita semua bergerak bersama-sama memitigasi dan mengurang dampaknya,” ucapnya.

 

 

 

Lokasi episenter terhadap Sesar Utama Cimandiri.-BMKG-

 

Selain kepada pemerintah, Murdik juga mengimbau masyarakat untuk segera memikirkan dan mewaspadai sejak dini dengan membangun bangunan tahan gempa.

 

 

“Jadi secara prinsip imbauan dari Kementerian PUPR itu sudah memberikan arahan untuk membangun bangunan tahan gempa bumi,” pungkasnya.

Sumber: