Stunting di BS Capai 303 Anak, DPPKBP3A Turun

 Stunting di BS Capai 303 Anak, DPPKBP3A Turun

stunting--

 

BENGKULU SELATAN - Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Bengkulu Selatan (BS) turun langsung ke Kecamatan Air Nipis, terkait stunting atau gizi buruk yang masih tinggi. stunting di wilayah BS mencapai 303 anak. Dari jumlah tersebut terbanyak di Kecamatan Air Nipis sebanyak 109 balita. Sisanya tersebar di 10 kecamatan lainnya dalam wilayah BS

 

"Tim kami sudah turunkan ke desa untuk menemui warga terkait stunting," ungkap  Kepala DPPKBP3A BS, Ferry Kusnadi SE melalui Kabid Pengendalian Penduduk, Dusiriah SKM MSi.

 

Dikatakan Dusi, kedatangan  ke wilayah Kecamatan Air Nipis bersama tim audit kasus stunting BS yang terdiri dari DPPKBP3A, Dinkes, dan tim pakar. Sasaran stunting yakni  ibu - ibu hamil, ibu nifas beresiko, calon pengantin  beresiko, serta Balita stunting

"Kami menemui warga untuk memastikan penyebab kasus stunting tinggi di wilayah tersebut,"ucap Dusi.

 

Ditambahkan Dusi, pihaknya menyebarkan kuisioner, kemudian mengukur tinggi badan, berat badan dan mengecek kesehatan tubuh. Selain itu menyerahkan bantuan makanan tambahan gizi kepada warga. Hasil dari audit ke lapangan kemudian dikumpulkan. Lalu dibahas bersama. Setelah itu baru dapat disimpulkan faktor-faktor penyebab timbulnya stunting, penghambat penatalaksanaan kasus stunting.

 

"Dari hasil audit nanti  akan disepakati solusi yang dapat dilakukan kedepan,"papar Dusi.

 

Dusi mengaku, adanya audit ke lapangan untuk memastikan apa yang melatarbelakangi tingginya kasus stunting di wilayah tersebut. Dengan begitu nantinya diharapkan ada langkah terbaik yang bisa diambil untuk mengatasinya. Sehingga ke depan jumlah balita di BS yang mengalami stunting dapat berkurang dan akhirnya BS bebas dari stunting.

 

"Terus berupaya agar BS terbebas dari kasus stunting,"pungkas Dusi.

 

Sekedar mengingatkan, pada  tahun ini, balita yang mengalami stunting sebanyak 303 anak. Jumlah ini lebih banyak dari tahun lalu yang hanya sebanyak 229 anak. Pada tahun lalu,  balita pengidap stunting tertinggi di Kecamatan Kedurang sebanyak 55 anak dan yang paling sedikit di Kecamatan Pino yakni di puskesmas Masat sebanyak 1 orang.  Sedangkan tahun ini di Kecamatan Kedurang sudah berkurang menjadi 42 orang. Adapun tahun ini, anak yang mengalami stunting terbanyak  di Kecamatan Air Nipis sebanyak 109 balita. Sedangkan dahulu hanya 13 balita. Sehingga ada penambahan 96 anak.  Sedangkan yang paling sedikit tetap di Kecamatan Pino yakni di Puskesmas Masat sebanyak 1 balita.(yes)

 

Sumber: