Muncul Tagar #IwanBuleOut, Usai Tragedi Kanjuruhan
Ketum PSSI--
RADARSELUMAONLINE.COM - Saat ini, muncul tagar #IwanBuleOut. Tagar ini menggema di media sosial twitter, usai tragedi Kanjuruhan. Tampaknya netizen ingin Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan mundur dari jabatannya dan dianggap ikut bertanggungjawab.
Dalam tagar ini, netizen ingin Mochamad Iriawan harus mundur dari Ketua PSSI karena dianggap bertanggung jawab atas insiden Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang
Dimana insiden ini mengakibatkan 131 orang meninggal dunia dan ratusan lainnya mengalami luka-luka usai laga Arema FC Vs Persebaya, Sabtu 1 Oktober 2022.
Sebelumnya Mochamad Iriawan mengatakan Tragedi Kanjuruhan bukan tanggung jawab PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) melainkan panpel Arema FC
Karena belum mengundurkan diri, tak sedikit netizen menganggap bahwa Mochamad Iriawan gagal menjadi Ketua Umum PSSI atas Tragedi Kanjuruhan ini.
"WOW! Anda Ketua Persatuan Sepakbola Seluruh Indoneia, panpel hanya pelaksana saja pak, yang membuat aturan agar pertandingan bisa terlaksana siapa? Hakim Garis?" Cetus Salah satu netizen.
Salah seorang netizen juga menyindir PSSI jika keadaan seperti ini malah menyalahkan pihak lain.
"Kalau ada prestasi, klaim paling depan. Kalau ada musibah, kambing hitam jadi lempar-lemparan" tulis netizen lainnya.
Tak hanya itu, bagi seorang netizen jika Iwan Bule mengundurkan diri sebagai Ketua Umum PSSI dianggapnya seorang ksatria.
"Apakah sudah saatnya #IwanBuleOut ? Dulu #EdyOut pernah berhasil ketika sekitar 19 supporter meninggal dunia dan yang bersangkutan didesak mundur."
"Tapi, ah, itu mungkin terjadi hanya karena Edy lebih memiliki jiwa ksatria dibandingkan Iwan saja." Kata salah satu netizen
Lebih lanjut, netizen lainnya pun ada yang menyindir sistem dari sepakbola Indonesia pada kepemimpinan Iwan Bule.
"Tragedi kanjuruhan kemarin bukan hanya karena satu insiden tapi merupakan akumulasi dari semua kebobrokan sistem sepakbola Indonesia" Imbuh seorang netizen.
Tak hanya sebuah tagar #IwanBuleOut yang menggema, sebuah petisi yang menyuarakan Ketua PSSI dan Direktur PT LIB mundur pun juga menggema chng.it/PjH2F2B9
Sudah mencapai 4.931 masyarakat yang menandatangani desakan tersebut terhadap Ketua Umum PSSI
Pada saat itu Arema FC menghadapi Persebaya berlangsung di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu 1 Oktober 2022, Malam hari
Usai laga suporter Arema memasuki lapangan karena tidak puas dengan hasil tim kebanggaannya, kemudian dihadang oleh polisi dengan menembakkan gas air mata.
Gas air mata itu ditembakkan tidak hanya kepada suporter yang memasuki lapangan, tetapi juga ke arah tribun penonton yang kemudian memicu kepanikan suporter.
Sumber: