Pangkalan Bahan Bakar Gas Khusus Nelayan BS
Kadis perikanan BS koordinasi --
BENGKULU SELATAN - Dinas Perikanan Bengkulu Selatan (BS), rencanakan pembangunan pangkalan gas di kawasan obyek wisata pantai pasar bawah. Ini imbas harga bahan bakar minyak (BBM) terus mengalami kenaikan.
Kepala Dinas Perikanan Bengkulu Selatan (BS), Santono M.Pd mengatakan harga bahan bakar minyak (BBM) terus naik. Hal itu sangat meresahkan para nelayan. Pasalnya harus mengeluarkan biaya yang besar untuk membeli BBM. Oleh karena itu, ke depan dirinya mewacanakan untuk pengalihan mesin dengan bahan bakar minyak (BBM) mesin nelayan dengan bahan bakar gas (BBG).
"Kita berencana membangun pangkalan gas khusus nelayan di BS,"ungkap Santono.
Dikatakan Santono, wacana ini setelah dirinya berkoordinasi ke Inspektorat Jendral Kementrian ESDM pada 29 September lalu. Saat itu dirinya dan rombongan diterima Inspektur Kementrian ESDM, Prof Muhammad Sakhroza. Kedatangannya untuk konsultasi dalam rangka mengatasi kelangkaan BBM.
"Ya, Bapak Prof Muhammad Sakhroza bersedia memfasilitasi pembangunan Pangkalan gas untuk setiap Kabupaten/Kota termasuk di BS,"tutur Santono.
Sambung Santono, untuk SPBU khusus nelayan, mengaku pihak Kementrian ESDM hanya bisa merekomendasi pengisian SPBBG. Sebab bangunan dan sarana pelengkap merupakan kewajiban pertamina atau pihak Swasta. Pasalnya untuk pembangunan SPBU masih perlu mengusulkan persetujuan pertamina. Sehingga jika pertamina memberikan persetujuan, maka akan dibangun di BS.
"Pembangunan Pangkalan gas ini untuk mendukung konpersi dari BBM ke BBG, saat ini kita sedang mengusulkannya ke pihak kementerian, mudah-mudahan dalam tahun depan sudah bisa dibangun di BS,"tutur Santono.
Sementara itu, Kabid perikanan tangkap dinas Perikanan BS, Rusidi SPd menuturkan para nelayan BS ada di pantai pasar bawah saat ini, 500 orang lebih. Dari jumlah tersebut, perahu nelayan yang mereka gunakan ada 114 unit. Selama ini, menggunakan BBM. Para nelayan mengeluhkan harga kenaikan BBM. Pasalnya hasil tangkapan mereka tidak berubah. Sedangkan biaya untuk pembelian BBM semakin besar.
"Rencana konpersi ke BBG terwujud, agar ke depan para nelayan tidak jadi ketergantungan terhadap BBM,"tegas Rusidi.(yes)
Sumber: