Anggaran Pemberantasan PMK di BS, Belum Tersedia
SEKDA Bengkulu Selatan--
BENGKULU SELATAN - Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang terjadi pada hewan ternak di Kabupaten BS kian meluas. Bahkan, hingga Kamis (14/7/2022) ternak terindikasi terkena PMK mencapai 475 ekor. Rincian, 407 ekor ternak sapi dan 68 ekor ternak kerbau. Wabah ini tersebar di empat kecamatan di Kabupaten BS, diantaranya Kecamatan Pino Raya, Bunga Mas, Manna dan Kecamatan Pasar Manna. Bahkan, untuk di Kecamatan Pino Raya ada satu ekor sapi yang dinyatakan mati akibat PMK. Namun, dengan merebaknya kasus PMK di kabupaten ini, hingga kini diketahui Pemkab BS belum mempunyai anggaran terkait penanganan wabah PMK.
Sekda BS Sukarni Dunip, SP, M.Si menuturkan kasus PMK pada hewan ternak di Kabupaten BS, sudah dibahas dalam rapat koordinasi (Rakor) bersama dengan Dinas Pertanian, BPBD dan Instansi terkait. Rakor yang dilaksanakan di ruang rapat Sekdakab BS ini tidak lain sebagai upaya penanganan wabah PMK.
"Ya, wabah tersebut harus benar-benar mendapatkan perhatian serius dari semua stakeholder sehingga penyebaran wabah PMK di BS dapat dikendalikan,"pungkas Sekda.
Sekda Sukarni menekankan Dinas Pertanian dan seluruh instansi dan pihak terkait untuk segera menyusun rencana aksi untuk melakukan langkah-langkah strategis dalam menangani wabah. Ada beberapa poin penting yang diminta Sekda untuk segera ditindaklanjuti. Diantaranya, melakukan pengendalian dan penanggulangan wabah PMK pada hewan ternak di masing-masing wilayah melalui pengamatan, pengidentifikasian, pencegahan, pengamanan, dan pengobatan hewan. Lalu, melakukan pengawasan secara optimal. Mulai dari tingkat desa/kelurahan serta membentuk posko-posko Gugus Tugas Penanganan PMK.
"Untuk menindaklanjuti segala kebutuhan dan fasilitas yang dibutuhkan di Dinas Pertanian dalam menangani PMK ini. Khususnya, terkait dengan kebutuhan vaksin dan pengobatan serta mempersiapkan anggaran pendanaan. Untuk itu, Insyaallah akan di anggaran pada perubahan nanti,"ucap Sekda Sukarni.
Plt Kadis Pertanian BS Edi Siswanto, S.Pt menyebut asal mula sebaran PMK di Kabupaten BS berasal dari Desa Nanjungan Kecamatan Pino Raya. Diketahui, terindikasi PMK ini berawal ketika ada kambing yang diambil dari Provinsi Lampung dan terus menyebar sampai dengan hari ini Kamis sudah terdapat 475 ternak yang terindikasi terkena PMK.
"Ya, penanganan antisipasi penyebaran virus PMK telah dilakukan. Mulai dari 1000 dosis vaksin dari Kementerian Pertanian sudah didistribusikan di beberapa wilayah yang lebih khusus difokuskan pada wilayah Kecamatan Kota Manna dan Pasar Manna,"ucap Edi.
Dikatakan Edi, tindakan isolasi terhadap keluar masuknya hewan ternak di Kecamatan Pino Raya juga telah dilakukan bekerjasama dengan pihak BPBD, Satpol-PP, Dinas Perhubungan, Polres dan Kodim dengan membentuk posko penyekatan. Bahkan, sosialisasi secara massif dengan pendekatan secara persuasif terus gencar dilakukan kepada para pedagang dan peternak agar ternaknya diisolasi dan ditambang terlebih dahulu. Agar petugas kesehatan hewan dari Dinas Pertanian lebih mudah untuk melakukan tindakan pengobatan.(yes)
Sumber: