RKB Kurang, Murdis SDN 133 Seluma Belajar di Rumah Penjaga Sekolah

RKB Kurang, Murdis SDN 133 Seluma Belajar di Rumah Penjaga Sekolah

radarselumaonline.com- Karena kurang ruang kegiatan belajar (RKB), murid SDN 133 yang terletak di BP I Kecamatan Sukaraja terpaksa belajar di ruang tidak layak pakai yaitu di bekas rumah penjaga sekolah yang kebetulan sudah tidak dihuni lagi. Rumah penjaga sekolah yang dibangun tahum 1984 itu berdinding papan, kemudian sekat kamarnya dibuang sehingga menjadi agak lebar. Para murid ini, belajar di ruangan dadakan tersebut. Disana tempat murid kelas 3 B sebanyak 21 orang belajar. Kemudin kelas 5 B juga belajar di ruangan sempit yaitu bekas gedung kepala sekolah dan guru, sedang ruang kepala sekolah dan rung guru memakai gedung perpustakaan. Menurut Kepala SDN 133 Poniman, S.Pd, sekolah yang dipimpinnya kekurangan 2 RKB sebab dua kelas paralel sementara sekolah hanya ada 6 RKB. \"RKB kami hanya ada 6, sedang rombelnya 8, jadi kurangnya 2 RKB. Karena kurang 2 RKB dan murid kelas 3 berjumlah 42 anak, maka diparalel, 1 rombel belajar di RKB dan satu rombel lagi belajar di bekas rumah penjaga sekolah. Sementara kelas 5 yang jumlahnya 36 orang, karena terlalu padat maka dibagi dua , satu rombel belajar di RKB, satu rombel lagi belajar di ruang kepala sekolah. Kepala sekolah dan guru ngungsi di gedung perpustakaan,’’ terangnya. Dilanjutkannya, bahwa sekolah sudah pernah ngusul untuk tambah RKB, namun yang dapat justru rehab RKB. \"Kekurangan RKB ini sudah diusulkan yaitu mengusulkan penmbahn 2 RKB, akan tetapi yang akan dikasih justru rehab 4 RKB. Kondisi RKB yang akan direhab tersebut masih dalam keadaan bagus dan baru 4 tahun direhab, sementara usulan penambahan 2 RKB dan WC sudah tidak layak pakai atau rusak berat yang saat ini sudah tidak bisa dipakai justru tidak dikabulkan,\" katanya. Kemudian kalau berbicara kekurangan sarana, memang SDN 133 ini banyak kurangnya. \"Kurang sarana yang dirasakan dan dibutuhkan yaitu 2 RKB, WC, dan rung UKS, sementra rumah dinas guru yng dimiliki 3 unit semunya dalam keadaan rusak berat. Kalau rumah dinas guru yang menghunilah yang merehabnya itupun hanya sebatas rehab ringan, andai tidak direhab oleh yang menunggunya, mungkin rumah dinas guru tersebut sudah roboh,\" pungkasnya. (mrs)

Sumber: