Warga Tanjung Kuaw Seluma Sulit Keluarkan Sawit

Warga Tanjung Kuaw Seluma Sulit Keluarkan Sawit

 

TANJUNG KUAW -  Warga trans Tanjung Kuaw atau dusun II Tanjung Kuaw Kecamatan Lubuk Sandi kesulitan mengeluarkan hasil kebun berupa Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit. Ini akibat kondisi jalan di daerag ini yang rusak parah. Walau cuaca panas seminggu, namun air masih menggenangi  jalan. Kondisi ini membuat harga TBS di lokasi  mengalami selisih jauh jika dibandingkan dengan di pinggir jalan nasional walaupun jaraknya hanya 5 KM dari jalan hitam.
Kadun II, I Ketut Suatro mengatakan, harga TBS di trans Tanjung Kuaw saat ini Rp2.600/Kg, sedang di pingggir jalan nasional atau di Desa Tumbuan yang jaraknya hanya 5 KM sudah Rp 2.800/Kg. \"Karena jalan yang sulit untuk mengeluarkan hasil kebun membuat harga TBS beda jauh dengan pinggir jalan nasional. Di trans Rp2.600, sedang di luar Rp2.800/kg. Keadaan seperti ini sudah berlangsung sejak lama. Dan belum ada sama sekali perbaikan. Padahal sawit yang dihasilkan dari daerah ini cukup banyak,\" katanya.
Dilanjutkannya, walau sudah sering diusulkan di setiap reses anggota dewan, musrenbangcam, tapi keadaannya masih seperti dulu. \"Kalau mengusulkan, setiap tahun. Sudah sering kali diusulkan di reses anggota dewan, dan Musrenbangcam, namun keadaan jalan tetap tidak berubah. Warga tetap saja kesulitan mengeluarkan hasil panen sawitnya. Tidak juga ada perbaikan,\" ungkapnya.
Menurut pedagang pengumpul sawit yang ada di trans I Ketut Suailo (42) menyampaikan bahwa kebanyakan sawit warga di wilayah trans baru sekitar 20 persen jumlah lahan yang berbuah pasir, dan itu hasil panennya sudah berkisar 40-50 ton per panen atau selama 2 minggu

. \"Dari seluruh lahan sawit yang baru berbuah pasir sekitar 20 persen, dan hasilnya sudah mencapai 40-50 ton/ panen atau per 2 minggu. Kalau jalan masih sulit dilalui untuk mengangkut TBS, maka kemungkinan harganya akan semakin jauh disbawah pasar, ongkos angkut akan semakin mahal. Karena harus dilansir dengan mobil gardan. Mobil biasa tidak mampu masuk dan bisa terjebak di kebun dan tidak bisa keluar,\" tutupnya.

Warga di sekitar ini sangat mengharapkan, agar pemerintah memberikan perhatian terhadap jalan ini dengan memperbaikinya.(mrs)

Sumber: