Pelayanan di RSUD Tais Tuai Banyak Kritik

Pelayanan di RSUD Tais Tuai Banyak Kritik


TAIS - RSUD Tais sedang dalam perbincangan warga Seluma. Ini terkait pelayanan yang dinilai semakin tidak baik. Sudah sebelumnya kasus dokumen swab yang bisa keluar tanpa melakukan test, kini pelayanan RSUD Tais menjadi fokus perbincangan warga Seluma. Ini bermula dari curhat seorang warga yang mau berobat ke RSUD Tais. Namun dia tidak mendapat pelayanan maksimal dan mengecewakan, akibat petugas yang sedang asyik bermain gadget. Curhatan ini viral di Medsos, hingga memaksa DPRd Seluma dan BPSDM Seluma turun.
Bahkan Direktur RSUD Tais, dr. Wiwin Herwin melakukan klarifikasi. Sayangnya video klarifikasinya yang ditayangkan di Radar Seluma Youtube Chanel, menimbulkan ketidak sukaan pada warga. Pasalnya, ada kesan bahwa pihak RSUD Tais, tidak ingin tersalahkan dengan menyatakan bahwa kejadian tersebut hanya salah paham.
\"Bahwa kejadian ini, setelah kami telusuri hari ini telah kami hadirkan mulai dari Dokter nya, perawatnya sama bidannya. Kita sudah lakukan pemanggilan terhadap mereka pak,\" sampai Direktur RSUD Tais, dr Wiwin Herwin saat dikonfirmasi Radar Seluma.
Dari keterangan dokter, perawat dan juga bidan yang saat itu sedang piket (menjalankan tugas). Kejadian tersebut lantaran adanya miskomunikasi antara pihak pasien dengan salah satu tenaga medis yang saat itu sedang berada di ruang IGD. Karena lambatnya respon dan tindakan cepat tenaga kesehatan yang tengah bertugas yang saat itu sedang berkonsultasi ke dokter spesialis penyakit dalam. Terkait penanganan pasien lainnya melalui handphone-nya.
Pada saat kejadian, dua orang Ibu-ibu yang membawa seorang anak datang ke RSUD Tais. Mengeluhkan jika anaknya demam. Pada saat ditanya oleh salah satu tenaga medis terkait demamnya berapa hari. Ibu-ibu tersebut mengatakan jika anaknya telah demam selama lima hari.
\"Saat itu ditanya juga sudah dikasih obat dan dijawab jika sudah dikasih Paracetamol. Sama dokter nya langsung disarankan kepoli anak besok, untuk diperiksa dokter spesialis langsung. Ternyata dari komunikasi ini, si ibunya tidak terima. Langsung di ibu membawa anaknya keluar,\" cerita Direktur.
Dilanjutkannya, pada saat itu salah satu perawat pun langsung memasang sarung tangan dan mengejar ibu tersebut. Dengan maksud ingin melakukan pemeriksaan terhadap pasien tersebut. Ternyata, pihak keluarga tidak mau lagi anaknya untuk diperiksa dan langsung pergi.

\"Dengan kejadian ini, berartikan komunikasi antara pihak rumah sakit dengan pihak keluarga ada yang tidak pas. Seharusnya pihak keluarga mendengarkan dulu keterangan dokter, jangan langsung pergi. Kejadian itu hanya tiga menit pak yang kami lihat di CCTV,\" terangnya.
Klarifikasi ini mendapat 48 komentar di facebook Radar Seluma dan ditonton sudah lebih dari hampir  400an di Radar Seluma Youtube Chanel TV.
Dan rata rata komentar nitizen di Facebook Radar Seluma, menyayangkan statemen dari Direktur RSUD Tais, soal kejadian tersebut disebut salah paham. Seperti komen dari Usman Jil. ‘’Huuuu..apaaan salah paham, itua mo kami masyarakat keciak ni, maju dikiciakka salah paham,’’ujarnya sambil memberikan emotion senyum.
Bahkan banyak diantara nitizen menceritakan kisahnya dan keluarganya soal pelayanan di RSUD Tais. Seperti Nini Marlina menceritakan bagaiman anaknya yang dulu demam dibawa ke Puskesmas dan diminta bawa langsung ke IGD Selebar. ‘’Sampai di IGD petugas langsung nyuruh antri di Poli. Anakku lah kejang2 dan step..baru ptgsnya bertindak dengan kurang respek…setlh ditngani di IGD diptskan rwt inap. Stelah berhari-hari dirawat blm jg tau sakitnya apa. Akhirnya kami putuskan membawa anak keluar dengan ststus aps. Dibawa ke RS Taiara Sella, blm 1 jam keluar hasil positif DBD. Sampai saat ini, kalau anak sakit kami langsung bawa ke Bkl,’’tulisnya.
Demikian juga pengalaman yang disampaikan Arzan Sayuti. Dia mengaku juga pernah mengalami pengalaman tak menyenangkan di RSUD Tais, bahkan sampai dia sempat rebut di RSUD Tais. (ctr)

Sumber: