Usai Vaksin, Sakit Warga Talang Rami Meninggal

Usai Vaksin, Sakit Warga Talang Rami Meninggal

TALANG RAMI - Naas yang dialami warga Desa Talang Rami, Kecamatan Seluma Utara. Pasalnya, usai menjalani vaksinasi yang di Puskesmas Puguk yang telah dilaksanakan di Posyandu Desa Talang Rami pada Senin (8/11) yang lalu. Warsinem mengalami gejalah sesak nafas dan demam tinggi, hingga meninggal dunia setelah sempat dirawat pihak medis rumah sakit Harapan Bunda Kota Bengkulu. Informasi yang diterima vaksinasi yang digencar-gencarkan pada saat ini di ikuti oleh Warsinem (Almarhum). Lantaran almarhum takut nantinya tak menerima kembali Bantuan Langsung Tunai (BLT), jika tidak mengikuti vaksinasi. Sebab, almarhum tercatat sebagai penerima BLT. Hal tersebutlah membuat almarhum rela untuk menerima vaksin tahap pertama. \"Sebenarnya dia itu sudah punya penyakitkan, cuma sama perawatnya disuntik aja. Seharusnyakan discreaning dulu punya riwayat penyakit atau tidak, tapi malah langsung disuntik vaksin. Kalau begini siapa yang mau tanggung jawab,\" ujar Alim (40) saat dikonfirmasi dilokasi. Almarhumah yang kemudian diduga tidak dilakukan screening atau ditanya terlebih dahulu terkait riwayat penyakit yang dimiliki almarhum. Langsung disuntikkan vaksin, oleh ternyata almarhum memiliki penyakit komplikasi jantung. Hal tersebut mengakibatkan almarhum mengalami sesak nafas dan mengalami demam tinggi. \"Ibu itu mengalami demam tinggi dan kita bawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tais. Kondisinya tak kunjung sembuh dan dirujuk ke rumah sakut Harapan Bunda Bengkulu,\" singkat Kepala Desa Talang Rami, Sriyani. Almarhum menghembuskan nafas terakhirnya saat mendapatkan perawatan medis Rumah Sakit Harapan Bunda pada Jumat (12/11) sekitar pukul 23.00 wib. Pada malam itu juga almarhum langsung dibawa ke rumah duka. /////// Tiga Kilo Harus Ditandu, Lantaran Jalan Tak Kunjung Selesai Dan Berlumpur DARI pantauan Radar Seluma saat almarhum akan dibawa ke rumah duka yang berada di Desa Talang Rami. Terlihat pihak keluarga yang dibantu oleh masyarakat setempat berbondong-bondong harus menandu jasad Almarhum untuk sampai ke rumah Almarhum. Hal tersebut lantaran kondisi jalan yang berlumpur sehingga akses jalan tak dapat dilintasi oleh kendaraan. \"Ya beginilah mas setiap ada yang meninggal dari luar harus kita tandu bersama-sama mas. Belum lama ini sudah dua kali mas kita harus menandu seperti ini,\" keluh warga setempat. Menurut warga, kondisi jalan berlumpur ini mulai terjadi saat adanya proyek pengerjaan pembangunan jalan dengan anggaran Rp 1, 1 Miliar yang hingga saat ini tak kunjung selesai. Pengerjaan jalan yang diharapkan dapat memudahkan masyarakat, saat ini malah menjadi keluhan masyarakat. Lantaran kondisi akases jalan yang menjadi berlumpur dan menjadi kesulitan warga untuk melintasi akses jalan tersebut. \"Tiga Kiloan lah mas, kita harus menandu jasad untuk sampai ke desa mas,\" pungkasnya. Masyarakat mengharapkan kepada pemerintah ataupun kontraktor pelaksana pengerjaan jalan. Untuk dapat serius di dalam melaksanakan pengerjaan proyek tersebut. Sehingga proyek pengerjaan jalan dapat selesai dengan cepat dan tepat waktu.(ctr)

Sumber: