Mau Dapat BLT, Vaksin Dulu ya..
SERAMBI GUNUNG – Beberapa pemerintahan desa (Pemdes) mulai memberlakukan aturan, jika tidak vaksin maka bantuan langsung tunainya (BLT) ditunda. Kemarin di Desa Serambi Gunung Kecamatan Talo dan Desa Tanjung Seru Kecamatan Seluma Selatan, bagi warga yang ingin mengambil BLT harus membawa kartu sudah vaksin. Untuk Desa Serambi Gunung kemarin ada 99 keluarga penerima manfaat (KPH) yang akan mendapatkan BLT. Namun karena tidak bisa menunjukkan kartu vaksin, maka ada 15 orang yang ditunda BLTnya. Penyaluran BLT di Serambi Guybung langsung dikoordinir Kades Seambi Gubung Jonaidi Sopyan dan berjalan dengan lancer. ‘’Penyaluran BLT langsung kepada KPH. Namun bagi warga yang tidak vaksin, kita tunda dulu. Akan tetapi, bagi warga yang memang tidak bisa vaksin akibat ada penyakit diminta surat keterangan dari dokter, baru BLTnya dicairkan,’’jelasnya. Dikatakan Kades, sama seperti tahun sebelumnya, pengambilan BLT Dana Desa harus membawa foto copy kartu keluarga (KK) atau KTP ditambah bukti vaksin. Ditegaskannya, pengaturan ini dari pemerintah melalui Gubernur dan Walikota/Bupati diteruskan ke desa-desa. ‘’Ini agar masyarakat tidak salah paham. Kami hanya melaksanakan aturan yang ada saja,’’jelasnya. Sementara di Desa Tanjung Seru, dari 26 penerima BLT DD Tanjung Seru Kecamatan Seluma Selatan baru 15 penerima yang dibagikan, karena 11 penerima belum vaksin covid 19. Aprizal Kades Tanjung Seru mengatakan bahwa masyarakat yang belum vaksin tidak akan diberikan BLT DD karena Pemdes menuruti aturan yang berlaku. \" Bukan tidak disalurkan, akan tetapi karena belum vaksin kami belum bisa menyalurkan karena aturan yang telah ditentukan dari pemerintah. Kami hanya menuruti aturan bukan mempersulit penerima BLT DD \" kata Aprizal. Ditambahkannya kalau penerima sudah vaksin tidak ada alasan Pemdes tidak menyalurkan BLT DD karena menurutnya aturan disanksinya pelayanan dan ditundanya pemberian bantuan karena belum vaksin sudah berlaku. \"Ini pembagian BLT DD bulan ke 11, sebelumnya belum ada aturan sanksi ini, tetapi saat ini kami menyarankan kepada penerima bantuan dan masyarakat harus vaksin\" tambah Aprizal. Ketua FKKD Seluma Selatan Sekaligus Sekjen FKKD Kabupaten,yang juga kepala Desa Tangga Batu Ir.Sarjono mengatakan memang mengeluhkan pelayanan di Puskesmas Rimbo Kedui, akibat Nakes yang minim sedangkan calon yang mau vaksin banyak. Sementara waktu yang ditentukan sudah mepet. \"Kami tidak menyalahkan Puskesmas, memang warga di setiap desa susah mau vaksin. Kalau tidak ada edaran yang berisi sanksi bagi yang dapat bantuan dari pemerintah harus divaksin, mungkin sedikit yang mau vaksin \" kata Ir.Sarjono Ditambahkannya pemerintah desa juga punya beban, setiap desa harus mempunyai target 60 persen harus divaksin. \"Kalau dicocokan data online vaksin, kemungkinan tidak terpenuhi,tapi data secara manual dari rumah ke rumah tidak menjamin benar. Saya sudah sampaikan kepada seluruh kades kecamatan Seluma Selatan mulai kemaren mendatangi warga secara door to door. terus kita giring vaksin di Puskesmas. Kami belum yakin selama 3 hari ini bisa mencapai target yg disarankan bupati Seluma. Memang desa menjadi ujung tombak langsung pelayanan publik kendalanya warga yg ada di desa ini adalah kebanyakan masyarakat awam, berbeda dengan perkotaan yg cepat tanggap \"jelas Ir.Sarjono. (apr/ndo)
Sumber: