Sempat Dikira Meninggal, Kuburan Sudah Digali, Bayi 2 Tahun Masih Hidup

Sempat Dikira Meninggal, Kuburan Sudah Digali, Bayi 2 Tahun Masih Hidup

TEDUNAN - Kabar heboh sempat terjadi di Desa Tedunan, Kecamatan Semidang Alas Maras (SAM).Informasi salah satu korban Kecelakaan Lalulintas (Lakalantas) yang sedang menjalani perawatan medis di rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) M Yunus Kota Bengkulu, dikabarkan telah meninggal dunia. Hanya saja, berselang beberapa jam dari kabar yang diterima. Korban yang dikabarkan telah meninggal dunia tersebut kembali kembali dikabarkan hidup. Terkait dengan hal tersebut saat berusaha dikonfirmasi Radar Seluma, Sekretaris desa (Sekdes) Tedunan, Sahirman membenarkan adanya kabar tersebut. Bahkan menurutnya, kabar duka tersebut telah diterima pada Selasa (12/10) subuh. Kabar tersebut disebutkan, jika Aldicr Baheram (2) salah satu korban lakalantas yang sedang menjalani perawatan medis RSUD M Yunus dengan kondisi luka serius, telah meninggal dunia. \"Sebelumnya kakaknya telah meninggal. Subuh tadi sekitar pukul 05.30 wib, adiknya dikabarkan meninggal. Tetapi kabar kembali datang, jika Aldic hidup kembali,\" sampainya saat dikonfirmasi melalui via telepon. Sahirman juga mengatakan, saat mendapatkan kabar jika korban telah meninggal dunia. Pihak keluarganya yang ada di Desa Tedunan pun sudah melakukan penggalian liang makam (Kubur). Hanya saja, setelah liang makam selesai digali. Kembali datang kabar jika korban telah hidup kembali. \"Liang makam sudah sempat digali. Tetapi saat ini liang sudah kembali ditimbun, dengan digantikan oleh batang pisang,\" ujarnya. Diakuinya, jika korban memang tinggal di Kota Bengkulu. Hanya saja orang tua korban berasal dari Desa Tedunan. Untuk saat ini kedua orang tua korban dan korban masih menjalani perawatan medis RSUD M Yunus Kota Bengkulu. \"Iya, saat ini mereka masih dirawat di RSUD M Yunus Kota Bengkulu,\" pungkasnya. Diketahui jika lakalantas yang dialami oleh satu keluarga tersebut telah terjadi di ruas jalan Raya Bengkulu - Tais KM 40 Desa Rena Panjang, Kecamatan Lubuk Sandi. Pengendara sepeda motor jenis Yamaha Mio Nopol BD 4289 EJ mengalami oleng, setelah bersenggolan dengan kendaraan yang tak diketahui identitasnya. Hingga sepeda motor menghantam samping mobil truk Box Mitsubishi BD 8510 AS. Kronologis kejadian bermula pada saat pengendara sepeda motor jenis Yamaha Mio Nopol BD 4289 EJ yang di kendarai oleh Fitria Baheram (35) warga jalan Pancor Mas Kelurahan Kandang, Kecamatan Kampung Melayu Kota Bengkulu. Yang berboncengan dengan istrinya Lestari Rustandi (30) yang diketahui merupakan istrinya, bersama anaknya, Salsavani Angelia (6) dan Aldicr Baheram (2). Bersenggolan dengan kendaraan yang tidak di ketahui identitasnya. Hal tersebut sontak membuat sepeda motor yang dikendarainya mengalami oleng dan kemudian menabrak samping mobil truk Box Nopol BD 8510 AS yang di kemudikan oleh Mardiyansyah (35) yang pada saat bersamaan sedang melaju dari arah Tais menuju ke arah Kota Bengkulu. Hal tersebut mengakibatkan sepeda motor terjatuh. Hingga pengendara sepeda motor dan yang di bonceng mengalami luka berat. Akibat kejadian tersebut, pengendara sepeda motor mengalami luka berat patah pada kaki kiri dan kanan, tangan kanan. Sang istri mengalami patah kaki sebelah kanan. Serta anaknya, Salsavani mengalami luka berat di kaki kanan (Amputasi) dan keluar darah pada kemaluan dan akhirnya meninggal dunia. Serta Aldicr mengalami patah kaki sebelah kanan. Berselang sehari pasca instiden lakalantas tunggal, salah satu korban yakni Salsavani menghembuskan nafas terakhirnya.(ctr)

Sumber: