Tebat Gelumpai Jadi Pasar Terapung

Tebat Gelumpai Jadi Pasar Terapung

BENGKULU SELATAN - Tebat Gelumpai mempunyai nilai jual yang tinggi di Bengkulu Selatan. Sudah terbentuk secara alami keindahannya yang nantinya bisa dijadikan model Canopy Auning modren seperti ala eropa tanpa meninggalkan budaya Bengkulu Selatan. Tebat Gelumpai berada di Kecamatan Pasar Manna nantinya akan dijadikan pemerintah kabupaten (pemkab) Bengkulu Selatan (BS) objek wisata pilihan para pengujung, sebab Bupati BS, Gusnan Mulyadi, SE.MM mewujutkan tempat tersebut menjadi pasar terapung dan pasar kuliner. “Ya, pembangunan tebat Gelumpai dibiayai oleh kementrian dan akan dipusatkan menjadi objek pilihan pengujung nantinya dibangun pasar Terapung dan pasar kuliner diterangi oleh penerangan litrik, sesuai disain yang kita buat secara terencana,’’ungkap Gusnan Mulyadi,SE.MM. Diakui Gusnan, tebat Gelumpai selain dapat dipergunakan untuk penampungan serapan air juga dapat memikat mata pengujung, sebab keberadaan tebat Gelumpai dapat dijangkau dengan muda oleh pengungjung local maupun nasional, yakni berada di tenga-tenga kota. “Pembangunan tebat Gelumpai sepenuhnya dibiayai oleh pemerintah pusat hasil usulan saat mendatangi pihak kementrian,’’ucap Gusnan. Gusnan mengaku, minimnya anggaran daerah untuk membangun dan menata tebat Gelumpai atau irigasi tidak akan terelisasi, karena itu dilakukan inovasi melalui jemput bola dan hasilnya dapat dilihat bahwa pekerjaan pembangunan tebat gelumpai secara bertahap sudah kelihatan dengan nyata. “Sangat diharapkan dukungan masyarakat mendukung suksesnya pembangunan tebat Gelumpai, agar dapat dipungsikan sesuai dengan yang diinginkan,’’pungkas Gusnan. Sekertaris daerah (Sekda) Bengkulu Selatan (BS), Yudi Satria,SE.MM menuturkan hal senada bahwa tebat Gelumpai ini bisa dijadikan tempat tongkrongan sekaligus kunjungan wisata sehingga mampu meminimalisir para remaja yang melakukan kegiatan negatif. \"Saya berharap auning jangan dibuat oleh pedagang sendiri, harus kita kompakkan dan sedikit diberikan tulisan untuk mempercantik auning, dan jangan dibuat dari bambu atupun rangka baja. Karena beragam jenis model dari canopy yang seringkali dijumpai mulai dari modern sampai klasik bahkan tradisional,’’pesan Yudi Satria. Diakui, untuk memenuhi keinginan masyarakat yang berbeda satu sama lainnya. Ada orang yang menyukai desain modern, minimalis, klasik, gaya Eropa, dan lain-lainnya. “Dengan adanya tempat berkumpul, tentu Pemerintah daerah bisa langsung mengawasi kegiatan mereka, memantau peningkatan perekonomian dengan banyaknya pengunjung disana,’’tutur Yudi Sataria. Adapun kelebihan Canopy Auning yaitu dapat memberikan perlindungan dan keteduhan bagi rumah ataupun bangunan, tetapi auning kain mempunyai kelebihan terkesan lebih teduh. “Sudah mempunyai rencana untuk menjalin kerjasama kepada pihak swasta nantinya bisa menyalurkan dana CSR nya untuk pembangunan di Bengkulu Selatan dan berharap ditahun 2022 nanti ada anggaran untuk perencanaan untuk merenofasi Tebat tersebut termasuk tebat Rukis nuansa air menari yang disoroti oleh lampu -lampu,”pungkas Yudi.(yes)

Sumber: