Diduga Tenggak Miras Oplosan, Warga Ilir Talo Meninggal

Diduga Tenggak Miras Oplosan, Warga Ilir Talo Meninggal

SELEBAR - Diduga lantaran usai mengkonsumsi Minuman Keras (Miras) oplosan disebuah Warung Remang-remang (Warem) seorang warga meninggal dunia. Miras oplosan kembali menelan korban jiwa di Kabupaten Seluma. Korban Miras oplosan kali ini menimpa seorang warga Desa Nanti Agung, Kecamatan Ilir Talo yakni diketahui bernama Nugi Afriadi (25) yang menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tais. Pada Kamis (23/9) siang, sekitar pukul 11.00 WIB. Setelah sempat dirawat oleh pihak medis selama 11 jam lamanya. Menurut keterangan rekan korban Sidiq saat dikonfirmasi Radar Seluma di RSUD Tais. Kronologis kejadian tersebut terjadi dua malam yang lalu. Dimana dirinya bersama dengan korban mengunjungi Warem yang ada di kawasan Kecamatan Semidang Alas (SA). Pada saat itu, dirinya bersama korban ikut merayakan salah satu wanita yang sedang ulang tahun. \"Dua malam yang sudah, kami minum ). Kami ke sana kebetulan ada cewek ulang tahun,\" sampai Sidiq. Usai sampai di lokasi Warem, dirinya bersama dengan korban minum Miras yang dibelikan oleh rekan wanitanya. Mereka minum minuman keras jenis Vodka, Mansion, dan Bir serta Soju. Selama dua hari ini, pasca korban pesta minum-minuman keras. Korban pun mengalami sakit. Lantaran korban tak bisa makan. Sebab saat korban makan, korban muntah-muntah. \"Diminum di tempat lokasi, korban dibawa ke sini sekitar pukul 23.00 WIB. Dikarenakan dua hari ini makan gak bisa. Makan muntah gitu,\" terangnya. Terkait dengan jumlah Miras yang dikomsumsi pada saat itu dirinya mengaku tidak mengetahui persis. Hanya saja dirinya mengatakan, jika kondisi meja dengan panjang 1,5 meter lebih dikit hampir penuh dengan miras. Setidaknya lebih dari 10 botol. Korban yang saat itu telah dibawa ke RSUD Tais, langsung ditangani oleh pihak Medis RSUD Tais. Lantaran kondisi korban yang cukup parah (Kritis). Akhirnya pada siang harinya yakni pada Kamis (23/9) sekitar pukul 11.00 WIB, korban tak dapat ditolong. Korban pun akhirnya meninggal dunia saat sedang mendapatkan perawatan medis RSUD Tais yang direncanakan akan dirujuk ke RSUD M. Yunus Kota Bengkulu. Dari pantauan Radar Seluma saat berada di RSUD Tais. Terlihat rekan korban dan juga beberapa wanita rekan korban juga terlihat ada di RSUD Tais. Jasad korban akhirnya dibawa ke rumah duka dengan menggunakam mobil ambulance. Sementara itu, dari hasil diagnosa tim medis RSUD Tais menyebutkan. Jika korban datang mengeluhkan nyeri ulu hati, sesak nafas dalam, mual, muntah setelah mengkonsumsi alkohol oplosan Vodka, Mansion, Bir dan Soju dua hari yang lalu. Tak hanya itu saja, dari informasi di lapangan juga didapatkan informasi. Jika setelah kasus ini terjadi, baru diketahui menambah daftar korban minuman oplosan setelah dua orang pengunjung warung remang-remang lainnya yakni diketahui bernama Muksin (30) warga Desa Padang Batu, Kecamatan Ilir Talo. Serta Honi (19) warga Desa Tebat Sibun, Kecamatan Talo Kecil yang terlebih dulu juga meninggal dunia beberapa hari yang lalu akibat hal serupa. Atas kejadian tersebut, membuat pihak keluarga korban berharap kepada pihak instansi terkait. Untuk segera menertibkan warung remang-remang yang kini kian menjamur. Agar ke depannya tidak ada lagi kasus serupa yang terjadi, hingga mengakibatkan korban lainnya. Pemilik Warem Marah-Marah Sementara itu, tidak lama pasca kejadian tersebut. Salah seorang pemilik warung remang-remang yang ditahui bernama Dedi Tato juga mengaku sebagai oknum wartawan sempat menelfon wartawan Radar Seluma. Dalam pembincangannya melalui telfon sempat melakukan pengancaman serta meminta wartawan Radar agar tidak memberitakan hal ini. Serta ia mengajak ketemuan di luar. Ia juga melarang wartawan Radar Seluma memberitakan informasi ini ke publik. Bahkan oknum yang mengaku wartawan tersebut mengatakan dengan bahasa kasar. Serta sempat membawa-bawa nama Bupati Seluma, serta menyebut seakan bupati berada di bawah instruksinya. \"Jangan asal beritakan. Nanti bupati akan saya telpon dan akan saya laporkan Radar Seluma ke bupati,\" ancamnya melalui sambungan telpon. Ia juga membantah dan mengatakan jika berita tersebut di atas tidak benar alias Hoak.(ctr)

Sumber: