Nipu Arisan, Oknum Pengusaha Kuliner Seluma Pakai Nama Fiktif

Nipu Arisan, Oknum Pengusaha Kuliner Seluma Pakai Nama Fiktif

LUBUK LINTANG - Arisan Get atau arisan berantai (menurun) hingga saat ini menjadi perbincangan hangat di Kabupaten Seluma. Pasalnya, banyak para kaum ibu-ibu yang telah menjadi korban penipuan dan penggelapan pada arisan Get tersebut. Tak hanya kaum Ibu Rumah Tangga (IRT) saja yang menjadi korban. Melainkan ada juga Istri pejabat dan ASN, bahkan istri oknum Polisi yang juga ikut menjadi korban penipuan. Dari data terbaru yang diperoleh di dalam menggali arisan Get yang telah menjadi perbincangan hangat saat ini. Diduga banyak nama anggota arisan yang diduga fiktif. Pasalnya dari jumlah anggota arisan di dalam grup arisan Get yang berjumlah 25 orang anggota. Dicurigai, jika ada beberapa nama yang diduga hanya dipalsukan oleh Owner (Admin) arisan. \"Nah ini yang kami sanksi di grup ini. Di grup ini ada huru-hara gitu. Katanya yang nomor satu itu Owner, nomor 2 dan nomor 3 ada nama. Sedangkan nama nomor 2 kami tanya-tanya di grup ternyata tidak ada. Nomor tiga juga tidak ada. Memang nama pada nomor tiga ada, tapi tidak di grup kami. Bukan di grup Get Rp 50 juta, dia di grup Rp 5 juta apa di grup berapa gitu,\" kata Almatul Aini (43) salah satu korban pada Get Rp 50 Juta saat dikonfirmasi Radar Seluma di kediamannya. Dalam setiap grup arisan Get tersebut, di setiap penerima pertama selalu diawali oleh Owner. Bahkan pada Get Rp 50 juta grup yang diikuti korban juga demikian. Dicurigai jika penerima nomor 2 dan 3 diduga fiktif yang dibuat oleh Ownernya sendiri. Terkait dengan sistem pada arisan Get tersebut diketahui dengan menggunakan sistem menurun (Sesuai nomor urut yang telah disesuaikan). Dalam sistem setoran pada arisan Get Rp 50 juta yang diikuti korban. Dapat dilakukan penyetoran (Pembayaran) secara angsuran setia harinya, ataupun setiap sebulan sekali. \"Perbulan itu tergantung, nomor atas itu cari kawan ke bawah. Untuk yang Ayuk Get Rp 50 juta, setoran perharinya berbeda-beda. Ada yang Rp 100 ribu, Rp 120 ribu. Kalau Ayuk yang Rp 90 ribu. Ke bawah bisa Rp 34 ribuan perharinya,\" tegasnya. Dalam arisan Get tersebut juga diketahui bisa dilakukan pembayaran setia bulan sekali dengan pembayaran Rp 2,7 juta. Pembayaran atau penyetoran pada arisan tersebut juga diketahui dapat dibayarkan langsung ke owner. Bahkan ada juga yang ditagih oleh orang suruhan Owner yang menagih ke rumah-rumah anggota arisan Get. Diakui korban, jika untuk pertama kalinya terbentuk arisan Get tersebut setelah adanya ajakan melalui Facebook. Owner mencantumkan siapa yang mau mengikuti arisan Get. Mulainya pemberitahuan atau ajakan arisan Get tersebut sekitar kurang lebih 4 bulan yang lalu. Herannya lagi, dalam satu grup arisan Get tersebut para anggota arisan belum pernah sekalipun melakukan acara pertemuan. \"Setiap pembayaran hanya ada jempol-jempol di grup. Sebelumnya kami memang agak ragu, jadi suami saya menyarankan jika setiap setoran seharusnya ada tanda bukti. Itu pernah saya sarankan di grup tetapi tidak diterima,\" ujarnya. Diketahui juga, jika pada arisan get yang dilakukan Owner tersebut ternyata tak hanya ada satu grup arisan saja. Melainkan banyak grup arisan dengan get yang bervariasi. Yakni seperti pada grup arisan Get Rp 5 juta, Rp 20juta, RP 30 juta hingga Get Rp 50 juta.(ctr)

Sumber: