Belasan Ibu-Ibu Tais, Korban Arisan
SELEBAR - Diduga telah menjadi korban arisan di wilayah Kabupaten Seluma, belasan ibu-ibu Senin (30/8) siang mendatangi Polres Seluma. Kedatangan belasan emak-emak atau ibu rumah tangga (IRT) tersebut diketahui untuk melaporkan kasus dugaan penipuan mereka alami. Mereka menjadi korban arisan yang dikoordinir DW warga Kelurahan Lubuk Kebur Kecamatan Seluma Kota. Seorang Bidan, istri oknum anggota Polisi dan guru juga turut menjadi korban dalam arisan tersebut. Menurut keterangan Depa Aryani (26) warga Kelurahan Talang Dantuk awalnya diajak atau ditawari DW untuk mengikuti arisan. Yakni sejak kurang lebih tiga bulan yang lalu. Sistem arisan diketahui dengan sistem Group WA. Dengan besaran arisan yang berbeda-beda diantara masing-masing group. \"Udah berjalan tiga bulan dari pertama kali ditawarkan,\" sampai Depa saat dikonfirmasi di Mapolres Seluma. Hanya saja, kecurigaan mulai muncul saat DW meminta izin kepada para anggota arisan lantaran orang tua DW meninggal dunia. Mendapatkan informasi tersebut, anggota sempat diam dan turut berduka atas musibah tersebut. Arisan yang diikuti kaum ibu-ibu tersebut dilakukan pembayaran setiap tanggal 10 secara reguler tiap bulan. \"Di grup kemarin itu dia minta izin, bapaknya baru meninggal. Jadi kami diam karena turut berduka cita. Kami setiap pembayaran tanggal 10 tepat waktu. Sehingga saya chat ke yang bersangkutan bahwa saya mau bayar arisan, sudah saya titipkan Rp 2,5 juta full,\" sampainya. Hanya saja, saat pembayaran untuk yang ke tiga kalinya dan saat dirinya pergi ke rumah DW, Depa sudah mulai curiga. DW kerap tidak ada di rumahnya. Dirinya hanya bertemu dengan suami DW. Karena merasa curiga, keesokan harinya dirinya kembali ke rumah DW untuk membayar sisa arisan yang belum dibayar sebesar Rp 500 ribu. Hanya saja pada saat itu dirinya kembali tak bertemu dengan DW. \"Keesokan harinya saya mampir untuk bayar sisa yang Rp 500. Saat itu bukan suaminya, melainkan ibu mertuanya. Ibunya mengatakan jika dirinya bingung DW sudah pergi. Pada saat ini pakaian DW selembarpun tidak tersisa di rumah dan buku arisan tidak ada lagi,\" terangnya. Mertua DW juga mengatakan jika DW pulang ke Jawa, hingga sekarang DW pun hilang kontak. Dari mulai kontak WhatsApp, Facebook hingga kontak nomor milik DW pun tak dapat dihubungi. Bahkan, ada yang memposting di Facebook jika DW telah kabur. Dengan kejadian tersebutlah, akhirnya mereka melaporkan kejadian tersebut ke Polres Seluma. Terkait dengan kejadian tersebut saat dikonfirmasi Radar Seluma, Kapolres Seluma, AKBP Darmawan Dwiharyanto, SIk melalui Kasat Reskrim, AKP Andi Ahmad Bustanil, SIk membenarkan adanya laporan penipuan terkait dengan arisan melibatkan ibu-ibu yang ada di wilayah Kabupaten Seluma. \"Iya untuk laporan sudah kita terima. Saat ini masih kita lakukan penyelidikan, kalau memang ada unsur penipuannya maka akan kami tindaklanjuti secara tegas,\" singkat Kasat Reskrim.(ctr)
Sumber: