PCR di RSUD Nihil PAD
PEMATANG AUR - Meskipun sudah memiliki polymerase chain reaction (PCR) alat pemeriksaan laboratorium untuk mendiagnosis dan mendeteksi material genetik virus covid-19 seharga Rp 2,5 M dari Januari tahun 2021 ini. Ironisnya hingga detik ini belum ada Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang diraih oleh RSUD selama satu tahun terakhir dan terkesan hanya menghabiskan anggaran semata. \"Untuk PAD memang masih minim karena memang warga yang akan melakukan perjalanan tidak ada melakukan pengecekan di RSUD Seluma. Sedangka pasien tidak membayar alias gratis,\" kata Direktur RSUD Tais dr Wiwin Herwini kepada wartawan, kemarin. Menurutnya, untuk biayanya memang sudah turun menjadi Rp450 ribu dan ini diberlakukan pada pelaku perjalanan dan harus berbayar. Data berhasil dihimpun, hingga detik ini warga Seluma yang hendak melakukan PCR tetap harus ke Labkesda provinsi bengkulu. Namun dilakukan apabila, pengujian sampel juga harus memenuhi 14 kuota sampel yang ditetapkan dan tidak menghabiskan regen dan mubazir jika dilakukan dengan kuota kecil. \"Untuk warga digratiskan tapi harus lebih dari 14 orang dan ini baru jalan,\" sampainya. Disampaikannya bahwa, jika peraturan Bupati Seluma baru dijalankan Agustus dan telah diteken oleh Bupati Seluma. Sehingga jalan dari pelaksanaan PCR baru dilakukan kepada pelaku perjalanan. Bukan pada pasien, dimana ini juga ditegaskan dalam perbup. \"Mudah mudahan kedepannya bisa didapatkan PAD dari PCR ini dan saat ini baru diberlakukan,\" tandasnya. (ndi)
Sumber: