500 Hektare Lahan Pertanian Ganjuh Terbengkalai
BENGKULU SELATAN - Irigasi adalah penopang utama untuk pemenuhan pasokan air, karena itu masyarakat di desa Ganjua, Kacamatan Pino masih menunggu perhatian pemerintah untuk perbaikan irigasi sawah Ganjuh yang jebol akibat gerusan sungai air Manna pada bulan Juni yang lalu. Bahkan sampai saat ini kurang lebih 500 hektare lahan persawahan Ganjuh terbengkalai karena lahan tersebut kekurangan air untuk menanam padi, terlebih masyarakat tidak mau mengganti lahannya dengan menanam jagung. Camat Pino Surahman,S.Sos.M.Kes menuturkan sampai saat ini masyarakat desa Ganjuh masih bersikukuh untuk menanam padi, namun karena irigasi rusak tidak dapat berbuat banyak dan jika dibiarkan pasti penghasil padi di Bengkulu Selatan akan menurun. \"Jebolnya irigasi tersebut. Petani sudah melaporkan kejadian itu ke pihak BPBD dan pihak PUPR untuk ditindaklanjuti, bahkan sudah memanggil kelompok tani membicarakan apa yang harus dilakukan, tetapi mereka berharap ada penanggulangan cepat dari Pemerintah karena mereka masih ingin menanam padi,\" ujar Surahman. Ditambahkan Surahman, pihaknya sudah melihat secara langsung kondisi lahan tersebut sudah ditumbuhi rumput seperti tidak ada empuhnya. Bahkan beberapa waktu yang lalu bersama kepala desa dan BPD sudah mendatangi pak Bupati untuk mendapatkan solusi, apakah bisa segera diperbaiki, tapi saat ditemui beliau mengatakan akan menyampaikan ke pihak PUPR. \"Sawah yang dialiri oleh air irigasi tersebut kalau tidak mengalami kerusakan mencepai 500 hektare, hampir sebagian besar masyarakat tergantung dari hasil panen bahkan banyak juga masyarakat Kecamatan lain yang mempunyai sawah disana. Hanya saja, mereka tidak berani bercocok tanam takut kalau hanya mengandalkan tadah hujan hasilnya tidak bagus malah kerugian yang didapat,\"ucap Surahman. Dia menyebut pihak Kecamatan yang dianggap tempat masyarakat mengadukan keluhannya, mengharapkan Pemerintah daerah bisa mengalokasikan dana perbaikan tersebut di dalam ABPDP tahun 2021. Meskipun perbaikan irigasi belum secara total, tapi paling tidak air sudah bisa mengalir dan bisa diselesaikan pada APBD 2022. \"Dari 500 hektare ataran sawah yang terbengkalai saat ini, ada sekitar 1000 Kepala Keluarga yang hilang mata pencarian sebagai petani. Untuk itu dipastikan juga pasokan beras tahun ini bisa berkurang akibat belum adanya perbaikan irigasi, terlebih beban bertamba dimana kesulitan untuk memenuhi kebutuhannya, sudah ada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat(PPKM),\"keluh Surahman.(yes)
Sumber: