Tinjau Ulang Klaim Covid Capai Rp 2,5 M

Tinjau Ulang Klaim Covid  Capai Rp 2,5 M

PEMATANG AUR - Anggota DPRD Seluma Tenno Haika MM menegaskan, usulan RSUD untuk penanganan Covid 19 ke Kementrian Kesehatan yang mencapai Rp 2,5 Miliar untuk ditinjau ulang. Karena keberadaan anggaran yang besar tersebut penggunaanya untuk apa saja. \"Pemda harus cek ke lapangan peruntukan dan penggunan anggaran tersebut. Kalau terdengar ini untuk biaya satu pasien, berarti satu pasien menelan 7 hingga Rp10 juta satu malam dikali dengan 14 hari,\" kata Tenno, kemarin. Dia menyampaikan bahwa, dengan menelan satu pasien capai 7 hingga Rp10 juta. Sehingga dapat diperhatikan, fasilitas yang diberikan rumah sakit itu seperti apa. Apabila termahal itu ventilator oksigen, apa mungkin setiap pasien Covid 19 itu menggunakan Oksigen bagaimana orang yang positif tanpa gejala. \"Ini yang harus kita kaji ulang. Jangan sampai penggunaan anggaran covid hanya untuk menyenangkan pribadi seseorang, bagaimana memikirkan kesejateraan masyarakat,\" tandasnya. Sebelumnya, RSUD tais mengusulkan Klaim penangan Covid 19 di Kabupaten Seluma, dari tahun 2020 hingga 2021 sebesar Rp 2,5 miliar ke Kementrian Kesehatan Seluma dan dibayarkan oleh Kementrian Keuangan. Pengajuan yang sudah di sampaikan ke BPJS untuk di verifikasi mencapai Rp 2,5 M berikut dengan administrasi yang di butuhkan. Untuk klaim covid-19 yang di sampaikan ini tidak menggunakan anggaran BPJS. Melainkan menggunakan anggaran langsung dari kementrian keuangan. Untuk tahun 2020 RSUD mengusulkan klaim sebesar Rp 1,5 M dengan jumlah pasien Covid 19 sebanyak 19 orang dan untuk tahun 2021 ini sebesar Rp 773 dengan pasien covid 19 sebanyak 14 orang. Terpisah Direktur RSUD Tais, dr Wiwin Herwini menjelaskan bahwa manajemen sudah mengusulkan penanganan Covid 19 sebesar Rp 1,5 miliar di tahun 2020. Namun, berkilah jika di tahun 2021 ini masih dalam penghitungan karena akan menggunakan anggaran rumah sakit sendiri berdasarkan atas kunjungan dari pasien yang terkonfirmasi Covid-19 sendiri. \"Tahun 2020 ini kita sudah usulkan Rp 1,5 M dan tahun ini masih dalam penghitungan,\" ujarnya. Sedangkan, untuk Tenaga medis yang melakukan penangan khusus Covid 19 di RSUD Tais sebanyak 20 orang. Sehingga angka Rp 2,5 miliar sudah sangat fantastis yang didapatnya. Ditambah lagi, sejumlah fasilitas sudah terpenuhi satu persatu namun tidak dipergunakan dengan maksimal. Salah satunya adalah peralatan loundry yang sudah canggih namun belum digunakan dengan maksimal. Termasuk juga peralatan medis yang sudah lengkap dan canggih tapi tidak dipergunakan. Serta selalu beralasan listrik dan genset tidak layak. (ndi)

Sumber: