Dinasnya Lagi Bermasalah, Kadisdik Urus Pensiun Dini?

Dinasnya Lagi Bermasalah, Kadisdik Urus Pensiun Dini?

PEMATANG AUR - Dinas Pendidikan Kabupaten Seluma, sedang banyak ditimpa masalah. Mulai dari pembangunan Kantor Dinas yang saat ini diusut Kejari Seluma, llau ada oknum petingginya yang terkait kasus tindak asusila. Teranyar, Dinas Pendidikan Seluma digeledah oleh Kejaksaan Tinggi Negeri (Kejati) Bengkulu. Terkait hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Seluma Emzaili Hambali Mpd saat ini mulai berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk berencana melakukan pensiun dini. Selain itu juga, ada informasi bahwa Kabid SD Juliardi juga ikut mengundurkan diri dari jabatannya. Dari pengamatan kemarin, tampak aktifitas di Dinas Pendidikan Seluma tetap berjalan seperti biasa. Namun tampak sepi karena diberlakukan WFH. Kepala BKPSDM Seluma, Ikwan Effendi S. Sos mengatakan bahwa, sejauh ini belum ada usulan pensiun dini dari ASN, termasuk berkoordinasi akan usulan pensiun dini dari kepala Dinas Pendidikan. Terkecuali yang bersangkutan memerintahkan bawahannya untuk menanyakan syarat-syarat. \"Sampai saat ini belum ada yang mengusulkan pensiun dini dari kepala Dinas Pendidikan. Baru ada stafnya yang berkoordinasi ke bidang dan meminta berkas. Mungkin lagi dipersiapkan,\" kata Ikhwan kepada wartawan, kemarin. Menurutnya, usulan pensiun dini tersebut prosesnya panjang. Pertama harus melewati proses rekomendasi dari Sekda dan bupati. Kemudian, masuk ke BKPSDM. Setelah itu juga harus rekomendasi dari BKN. \"Kalau ke kami belum masuk. Sekarang mungkin lagi proses di bupati atau Sekda,\" tandasnya. Terkait hal ini, Kadis Diknas juga belum berhasil diperoleh keterangannya. Diketahui, saat ini Kejati tengah menggarap kasus dugaan mark up (penggelembungan) harga pembelian barang BOS Afirmasi non-fisik dalam pengadaan laptop, printer dan alat protokol kesehatan Covid-19 untuk SD dan SMP se-Kabupaten Seluma tahun 2020. Berupa pembelian Perlengkapan prokes tersebut diantaranya thermogun (pengecek suhu tubuh), hand sanitizer, perlengkapan cuci tangan dan lainnya. Kejati tersebut oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Seluma. Diantaranya, pembelian laptop per unit diharga Rp 13 juta, printer Rp 5 juta serta satu unit thermogun seharga Rp 2,7 juta. Sejumlah pejabat Disdik pun diperiksa. Termasuk pihak rekanan pengadaan barang serta kepala SD dan SMP Kabupaten Seluma. (ndi)

Sumber: