Ada 824 Anak Kekurangan Gizi

Ada 824 Anak Kekurangan Gizi

PEMATANG AUR - Bupati Seluma Erwin Octavian, SE mengingatkan agar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang terlibat dalam kegiatan Rencana Aksi Daerah (RAD) Percepatan Penurunan Stunting agar benar-benar memberikan program yang mendukung penurunan angka stunting di Kabupaten Seluma. Erwin menyampaikan bahwa, pencegahan dan penurunan angka stunting di Kabupaten Seluma tidak bisa dilakukan oleh satu OPD saja, semua pihak harus terlibat karena faktor tertinggi penyebab anak stunting adalah kurangnya asupan gizi sejak dalam kandungan serta faktor lingkungan. \"Pencegahan dan penurunan stunting ini agar berhasil harus dilakukan dengan bekerjasama dan kekompakan tim dalam melaksanakan delapan aksi,\" kata Erwin kepada wartawan, kemarin. Dikatakannya bahwa, kedepan agar seluruh OPD yang terlibat seperti dinas PU-PR dan dinas kesehatan, termasuk seluruh stakeholder di pemerintahan Kabupaten Seluma untuk proaktif dalam melakukan sosialisasi semua hal yang positif tentang Kabupaten Seluma melalui media sosial. \"Mari kita sampaikan kepada publik semua hal positif tentang Kabupaten Seluma. Semua prestasi dan keberhasilan yang dicapai, mulai dari tingkat desa, kelurahan, kecamatan, puskesmas, dan lain-lain. Sekarang hampir semuanya menggunakan media sosial. Jadi, sampaikanlah segala sesuatu yang positif tentang Seluma ini di media sosial\", lanjutnya. Ditambahkannya bahwa, ada 35 desa yang menjadi lokus stunting tahun 2021 ini. Sehingga, 35 desa ini harus menjadi perhatian khusus OPD teknis. Serta kerja keras Satgas, ke depan agar lebih efektif lagi. Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Rudi Syawaludin Ssos menyampaikan bahwa, berdasarkan data yang ada, angka kasus stunting di Seluma sudah berangsur menurun. Dimana dari data yang ada, dari tahun 2019, dari jumlah anak terdata sebanyak 12.370 orang, sebanyak 945 anak mengalami stunting. Kemudian, pada 2020 dari 12.475 anak, sebanyak 824 orang anak stunting. \"Sekarang angkanya sudah menurun. Tapi kita harap kedepannya, angka kasus lebih menurun lagi,\" ucapnya. Disampaikannya bahwa, beberapa hal yang menyebabkan anak mengalami stunting yaitu, asupan gizi, Pola asuh dan lingkungan yang bersih. Asupan gizi ini, anak haruslah mengkonsumsi daging dan sayur yang banyak vitamin. Kemudian, pola asuh anak harus banyak dipelajari dan dipahami oleh orang tua. Sementara untuk lingkungan yang bersih ini, haruslah bergantung pada lingkungan masyarakat sekitar. \"Dalam menurunkan angka stunting ini, semuanya harus bergerak sama-sama, bukan hanya menjadi tanggungjawab Dinas kesehatan. Tapi juga menjadi tanggungjawab Satgas,\" tandasnya. (ndi)

Sumber: