Rumah Memprihatinkan, Berharap Dapat RTLH

Rumah Memprihatinkan, Berharap Dapat RTLH

KAMPAI - Rumah tidak layak huni milik Siti Amina (50), warga Desa Kampai Kecamatan Talo ini layak dibantubedah rumah Dinas Perkim. Kondisi rumah sangat buruk tidak layak huni berukuran sangat keci. Hanya berlantai tanah. Rumah ini juga tidak dialiri listrik. Setiap malamnya dalam satu kelurga hidup di kegelapan. Kemarin (25/2), dikonfirmasi Siti Amina mengatakan sudah sejak lama rumah miliknya tak memiliki listik, karena tidak mampu untuk membeli meteran yang cukup mahal. ‘’Biaya hidup sehari-hari saja tak mencukupi, biaya sekolah anak-anak saja susah kehidupan kami hanya buruh harian. Bila tidak kerja kami tidak makan. Kami juga sudah mengusulkan kepada pemerintah desa sekiranya ada bantuan meteran dapat disalurkan kepada kami,’’ujarnya. Dikatakannya, beberapa waktu lalu sudah ada bantuan kabel dan lainnya sudah dipasang namun meteranya masih belum ada. ‘’Terpaksa setia malam kami hanya gunakan lampu obor, sedangkan untuk memasak kami gunakan puntung kayu. Atap rumah kami saja bila musim hujan bocor sehingga air hujan masuk ke dalam rumah. Sekarang ini kami belum ada biaya untuk membeli seng untuk memperbaiki atapnya. Kami mengharapkan kepada pemerintah bisa mendapatkan bantuan Program Bedah Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), banyak masyarakat sudah mendapatkan bantuan rumah tidak layak huni, namun rumah kami sampai sekarang belum mendapatkan bantuan tersebut,’’harapnya. Kemarin dikonfirmasi, Kepala Desa Kampai Burhadi membenarkan adanya warganya sudah sejak lama tidak memiliki aliran listrik bahkan rumah mereka sudah tidak layak huni dan berukuran sangat kecil. ‘’Kami pemerintah Desa Kampai sangat prihatin dengan kondisi warga kita ini, kita juga sudah mengusulkan bantuan bedah rumah juga meteran listrik untuk warga tersebut kepada pihak pemerintah. Namun usulkan kita belum menimbulkan hasil,’’jelasnya. Kades mengaku ada dua rumah warga yang belum memiliki lampu listrik. ‘’Kita melakukan pengajuan meteran gratis, bantuan metera hanya dapat satu metera saja. Tapi meteran tersebut sudah dipasang di rumah warga yang satunya. Sementara rumah milik Siti belum kebagian karena meteran listrik hanya dapat satu. Kami sudah mengusulkan kembali kepada pemerintah namun sampai sekarang belum dapat,\"bebernya. Aalat-alat listrik dirumah Siti Amina sudah banyak dipasang seperti kabel dan colonkan akan tetapi belum bisa dinyalakan karena meteran belum ada.(apr)

Sumber: