Waspada! Ada Penghipnotis Berkeliaran dengan Modus Survei Bansos

Waspada! Ada Penghipnotis Berkeliaran dengan Modus Survei Bansos

SENGKUANG - Di tengah Pandemi Covid-19 saat ini, masyarakat wajib hati-hati. Berbagai modus penipuan dilakukan. Seperti aksi hipnotis yang dilakukan oleh Orang Tak Dikenal (OTD) terjadi di wilayah Kabupaten Seluma. Hal tersebut sontak membuat masyarakat Kabupaten Seluma heboh dan resah dengan peristiwa kejahatan diduga dengan hipnotis ini. Kejadian penipuan tersebut terjadi di Desa Sengkuang, Kecamatan Seluma Selatan. Menimpa seorang ibu rumah tangga yang sedang mengandung, yakni diketahui bernama Mariyati (28). Ia menjadi konban hipnotis yang dilakukan oleh dua orang pria yang tak dikenal. Dalam melancarkan aksinya, dua orang pelaku yang tak dikenal tersebut menggunakan sepeda motor jenis Vixion. Kedua pelaku menggunakan pakaian rapi, layaknya seperti pegawai bank atau pegawai kantoran. Kedua pelaku mendatangi rumah korban, dengan modus melakukan survei (Pendataan) Bantuan Sosial (Bansos). \"Seperti om ini, mereka lama berdiri di luar dan nanya-nanya kepada saya. Tahu saya di rumah sendiri, kedua orang itu masuk. Yang satu orang salaman kepada saya, yang satu lagi enggak,\" kata Mariyati korban Hipnotis saat dikonfirmasi Radar Seluma di kediamannya. Diceritakan Mariyati, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 11.00 WIB. Pada saat itu dirinya sedang berada di rumah bersama anaknya yang masih kecil. Tiba-tiba datanglah dua orang pelaku hipnotis bertamu ke rumah korban. \"Katanya mau mendata bantuan om. Orang itu berdua, satu orang kecil-kecil dan yang satu lagi besar om. Pakaiannya rapi, kayak orang kantoran om. Memakai tas,\" bebernya. Menurut Maryati, awalnya kedua pelaku hanya bertanya-tanya kepada korban di depan pintu rumah korban. Tak lama kemudian, mengetahui korban yang saat itu hanya di rumah sendirian. Kedua pelaku pun langsung masuk ke dalam rumah korban. Kedua pelaku kembali mengalihkan pembicaraan kepada korban terkait dengan pendataan Bansos. \"Satu orang yang naya-naya terus om. Kalau yang satu lagi hanya diam saja om. Ya, menanyakan pernah dapat bantuan dari Pemerintah ataupun dari desa atau tidak,\" terangnya. Pelakupun mengatakan kepada korban jika nantinya korban akan diusulkan untuk mendapatkan bantuan dari tempat kerjanya. Akan tetapi dengan syarat, korban bersedia terlebih dahulu menunjukkan barang berharga yang dimiliki oleh korban. Korban yang pada saat itu hanya bisa mengangguk-anggukkan kepala (Seperti tak sadarkan diri). Akhirnya menuju ke kamarnya dan mengambil barang berharga yang dimilikinya. Yakni, uang tunai senilai 1,2 juta seta Hanphone. Korbanpun menyerahkan barang miliknya tersebut kepada pelaku. Setelah menerima barang berharga milik korban. Kedua pelaku pun langsung pamit dan bergegas pergi meninggalkan korban. \"Lumayan lama om, ada sekitar setengah jam om baru saya sadar om. Uang Rp 1,2 juta dan HP yang dibawanya,\" pungkasnya. Korban yang pada saat itu usai terkena hipnotis hanya dapat terduduk lemas. Sedangkan anaknya yang masih kecil memberitahu kepada para tetangganya jika HP miliknya hilang. Pada saat kejadian tersebut diketahui jika kondisi di depan rumah korban ada ibu-ibu yang sedang duduk di teras rumah. Hanya saja ibu-ibu tetangga korban tidak mengetahui kejadian tersebut. Tetangga korban mengira jika kedua pelaku tersebut merupakan petugas dari Bank yang ingin melakukan survei. \"Motornya parkir di depan ini pak. Kami tidak kelihatan benar orangnya pak. Yang kami liat motornya warna hitam pak, motor besar. Kiraian kita mereka tamu ibu ini, penampilannya seperti pegawai bank,\" singkat tetangga korban.(ctr)

Sumber: