Tangani Covid-19, Februari RSUD Tais PCR Mandiri

Tangani Covid-19, Februari RSUD Tais PCR Mandiri

PEMATANG AUR - Melalui anggaran tahun 2020 lalu Dana Intensif Daerah(DID) sebesar Rp 2,5 M Pemerintah Kabupaten Seluma melalui Rumah Sakit Umum Daerah(RSUD) Tais akhirnya membeli polymerase chain reaction (PCR) untuk mendeteksi keberadaan material genetik dari sel, bakteri juga digunakan untuk mendiagnosis penyakit COVID-19. Namun sebelumnya peningkatan mutu dan dari petugas juga tengah dilakukan serta telah menyediakan ruangan laboratoriumnya. \"Untuk petugas tengah dilakukan pelatihan hari ini 11 orang, dokter juga sudah ada dan bulan depan akan dilakukan assessment guna menguji kelayakannya oleh provinsi agar bisa di koneksi dengan Nasional,\" Kata Direktur RSUD Tais dr Wiwin Herwini kepada wartawan, usai rapat Satgas, kemarin. Menurutnya, pada awal bulan Februari mendatang, pengambilan sampel swab sudah bisa dilakukan. Hanya saja, dengan harapan segala proses yang tengah dilakukan saat ini berjalan dengan mulus termasuk pelatihan tenaga analis atau petugas. Termasuk dokternya lancar dalam proses pembuatan Siapnya. Sehingga dengan adanya PCR bisa terdeteksi sedari dini. Agar Covid 19 di Seluma bisa terdeteksi dari awal dan penanganan bisa dilakukan dengan maksimal. \"Disiplin penerapan protokoler kesehatan harus tetap utama. Serta kesadaran akan covid-19 perlu ditingkatkan,\" jelasnya. Disampaikannya bahwa, untuk teknis pelaksanaan pengambilan sampel PCR sendiri akan dilakukan setelah dikeluarkannya hasil asesmen yang akan dilakukan. Namun, sampel yang akan diambil jelas secara serentak berjumlah 16 orang setiap kalinya. Untuk waktu hasil sampel keluar paling lama hanya memakan waktu 5 hari. Sehingga waktu yang cepat ini bisa mengatasi berkembangnya Covid 19 dan dinas terkait juga bisa melakukan pemutusan mata rantai. \"Waktu yang cepat ini jelas akan memotong waktu untuk penindakan dan pencegahan,\"sampainya. Namun, saat ini, di RSUD Tais sudah menjadi RS rujukan dalam penanganan covid-19 dan telah merawat 4 orang pasien terkonfirmasi Covid-19. Serta telah menyediakan ruangan isolasi termasuk fasilitasnya. Namun, semua itu sedikit terkendala akan pemahaman warga akan Covid. Dimana ruang isolasi ini masih di temukan keluarga pasien lalu lalang masuk dan melanggar makna dari isolasi. Bahkan ada petugas medis yang mendapat ancaman dari keluarga pasien terkonfirmasi Covid-19 tersebut. \"Intinya bersinergi harus menjadi hal yang utama. Saat ini memang kita kewalahan serta mengingat pemahaman akan protokol kesehatan kurang sekali. Tim juga harus bisa ikut serta dan saling membantu dalam penanganan ini,\" tandasnya. Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Rudi Syawaludin S. Sos melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Ahmad Tavip Sip menyampaikan jika di kabupaten Seluma yang akan divaksin dalam waktu dekat ini berjumlah 1.285 nama, bila nantinya vaksin telah tiba. Vaksinasi akan diprioritaskan kepada tenaga kesehatan terlebih dahulu. \"Sudah kami siapkan nama nama yang akan menerima vaksinasi, dan yang pertama ini memang kami prioritaskan terlebih dahulu untuk tenaga kesehatan beserta tenaga pendukung yang membantu, jumlahnya 1.285 orang,\" sampainya. Sedangkan untuk penyimpanan Dinkes juga sudah menyediakan lemari pendingin sebanyak tiga unit. Dan jelas pendistribusian masih menunggu petunjuk lebih lanjut. Sedangkan tenaga medis juga tengah di lakukan pelatihan dan hari ini masih berlangsung. Adapun sampai saat ini Dinkes belum mendapat informasi dari Dinkes Provinsi Bengkulu, terkait jadwal distribusi vaksin ke Seluma. \"Kami belum mendapat informasi mengenai jadwal distribusinya, tetapi jika sudah tiba akan kami upayakan agar vaksin tidak lama disimpan dan langsung digunakan,\" tutupnya. (ndi)

Sumber: