Tim Medis Covid-19 BS, Ancam Mogok
BENGKULU SELATAN - Sebelumnya pemerintah daerah kabupaten (Pemdakab) Bengkulu Selatan (BS) membentuk tim penanganan dan perawatan atau tim medis pasien covid-19 di Rumah Sakit Umum Hasanuddin Damrah (RSUDHD) Manna BS. Hanya saja, sejak dibentuk dan sudah 8 bulan bekerja, ternyata tim ini tidak kunjung menerima insentif atau upah. Sehingga mereka mengancam mogok kerja. “Apabila insentif kami tidak kunjung cair, kami akan mogok kerja,’’ujar dr Rika, salah satu tim penanganan atau tim medis pasien covid-19 kepada awak media, Kamis (5/11/2020).
Dijelaskan Rika, tim sudah bekerja maksimal bahkan nyawa menjadi taruhan untuk penanganan pasien covid-19. Jika tidak hati-hati bisa menular kepada petugas dari pasien yang dirawat. Hanya saja sampai saat ini belum tanda-tanda insentif akan dibayarkan. “Jujur tugas kami sangat berat, bisa-bisa kami yang tertular, namun kami belum juga menerima insentif,\"sesal Rika. Lanjut Rika, untuk memperjuangkan insentif seluruh anggota tim tersebut, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Direktur RSUDHD Manna BS. Bahkan juga sudah menemui kepala dinas kesehatan BS. Namun sampai saat ini belum juga cair. \"Sangat kesal apa yang sudah kami lakukan terkait insentif belum cair dan meskipun sudah disampaikan keluhan ini,’’tandas Rika.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan BS, Siswanto S.Sos, MSi membenarkan belum membayarkan insentif para petugas yang menangani pasien covid-19. Untuk dana insentif sebesar Rp 4 M sudah ada. Hanya saja saat ini pihaknya masih menunggu aturan untuk merealisasikannya. “Insentif penanganan Covid sudah ada. Namun belum bisa kami cairkan, karena terkendala aturan, jangan sampai dipaksakan disalukan namun berakibat hukum atau menjadi masalah dikemudian hari,\" singkat Siswanto.(yes)
Sumber: