Alami kerugian 2 Triliun Setahun, Danatara Restrukturisasi Utang Whoosh
Kereta api cepat whoosh--
JAKARTA, Radarseluma.Disway.id - Proyek kereta cepat Whoosh dilaporkan mengalami kerugian sekitar Rp 2 triliun per tahun. Kerugian ini terutama disebabkan oleh beban bunga yang tinggi dan beban lain-lain, termasuk kerugian dari PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) yang terlibat dalam proyek tersebut.
BACA JUGA:Toyota Kijang Innova Terbaru Desain Gagah dan Canggih Resmi Diluncurkan di Indonesia
BACA JUGA:Mitsubishi New Xpander Desain Lebih Tinggi dan Gagah, Memikat Minat Konsumen di Indonesia
Penjelasan lebih lanjut:
Beban Bunga:
Proyek Whoosh melibatkan pinjaman dengan beban bunga yang cukup besar, yang berkontribusi pada kerugian.
Beban Lain-lain:
Kerugian juga berasal dari beban lain-lain, termasuk kerugian yang dialami oleh PSBI, anak usaha PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang merupakan salah satu pemegang saham di PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), operator Whoosh.
Investasi Awal yang Membengkak:
Biaya pembangunan proyek Whoosh awalnya diperkirakan US$ 6,07 miliar, namun membengkak menjadi US$ 7,2 miliar atau sekitar Rp 108 triliun.
Penyertaan Modal:
Wijaya Karya (WIKA) sebagai salah satu anggota konsorsium PSBI telah mengucurkan dana sekitar Rp 6,1 triliun untuk penyertaan modal proyek Whoosh, dan masih ada sengketa pembayaran sekitar Rp 5,5 triliun.
Sumber: