Proses Perawatan dan Progres Handover SDM Whoosh Di Dipo Tegalluar zDitinjau Menko AHY

Proses Perawatan dan Progres Handover SDM Whoosh Di Dipo Tegalluar zDitinjau Menko  AHY

Menko AHY--

BACA JUGA:Usai Perda Pertanggungjawaban APBD 2024, Perubahan APBD 2025 Seluma Dimulai

“Sekali lagi kita utamakan faktor keselamatan dan juga tentunya kenyamanan. Saya menghimbau agar masyarakat bisa benar-benar menjaga jarak aman untuk bisa bermain layang-layang karena jangan sampai mengganggu operasional dari KCIC dan mengganggu mobilitas masyarakat,” ujar AHY.

 

Menko AHY juga secara khusus meninjau proses handover personil dari tenaga profesional asal Tiongkok kepada SDM Indonesia. Proses ini merupakan bagian penting dari alih pengetahuan dan kemandirian operasional kereta cepat Whoosh. Hingga saat ini, sebanyak 131 personil telah menyelesaikan handover dan mulai bertugas secara mandiri, dengan cakupan pekerjaan seperti EMU Driver, On Call Emergency Response, Controller, On-Board Machinist, serta Site Signaling Maintenance. Sementara itu, sebanyak 449 personil lainnya masih dalam proses training dan sertifikasi, dan ditargetkan rampung secara bertahap pada bulan Juli hingga Agustus 2025.

 

“Teman-teman dari Tiongkok juga terus melakukan transfer of knowledge, melatih agar pada saatnya benar-benar 100% ini bisa diawaki oleh personil Indonesia. Butuh waktu, butuh proses, tapi tadi saya dengar sumber daya manusia kita juga bagus, menunjukkan dedikasi, belajar cepat, dan bisa diandalkan,” ujar AHY.

 

General Manager Corporate Secretary KCIC, Eva Chairunisa, menyampaikan bahwa kunjungan ini menjadi dukungan penting bagi akselerasi pengembangan SDM dan sistem operasional Whoosh. Proses handover ini merupakan bagian dari strategi besar transfer knowledge antara tenaga ahli Tiongkok dan SDM Indonesia dalam pengoperasian kereta cepat berteknologi tinggi. Keberhasilan personil Indonesia dalam mengambil alih sejumlah fungsi operasional dan teknis secara mandiri menjadi bukti bahwa peningkatan kapasitas SDM nasional berjalan efektif. Hal ini juga menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga mampu mengelola dan mengembangkan sistem transportasi modern secara berkelanjutan.

 

BACA JUGA:Toyota Kijang Innova Mobil Paling Populer, Desain Canggih yang Selalu Memikat Hati Konsumen di Indonesia

“Kami sangat mengapresiasi perhatian Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan terhadap proses perawatan dan handover yang sedang berlangsung. Ini menjadi bukti bahwa kesiapan infrastruktur dan SDM nasional yang kompeten harus berjalan seiring demi menjaga standar keselamatan operasional Whoosh,” tutup Eva.

 

Depo Tegalluar berlokasi sekitar 3 km dari Stasiun Tegalluar Summarecon, dengan luas area mencapai 556.847 m². Terdapat 14 bangunan penting di dalamnya, mencakup Joint Workshop untuk perawatan sarana, Operation Control Center (OCC), ruang pelatihan masinis, area stabling, hingga dormitory bagi personil teknis. Seluruh infrastruktur ini dirancang untuk mendukung kelancaran, keselamatan, dan keberlanjutan operasional Whoosh.

Sumber:

Berita Terkait