'Nangguak', Tradisi Tahunan yang Menyatukan Warga Menjelang Hari Raya Kurban
nangguak--
LUNJUK Seluma, Radarseluma.Disway.id - 'Huuuuuuuuuuu!' teriak salah satu peserta di tengah keramaian, diiringi sorak sorai penonton yang memadati area Wisata Tebat Ratu Desa Lunjuk, Kecamatan Seluma Barat Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu. Pekikan itu menjadi pertanda bahwa seekor ikan besar berhasil ditangkap, membakar semangat peserta lain dalam tradisi tahunan bernama Nangguak.
BACA JUGA:Suzuki Serius Rakit Fronx di Indonesia, Kucurkan Invetasi Rp1 Triliun
BACA JUGA:Hasil Audit APIP Diserahkan Inspektorat ke Polres Seluma, Kerugian Negara Lebih Rp 600 Juta
Nangguak merupakan tradisi lokal masyarakat Desa Lunjuk yang berasal dari kata kerja Tangguk, yang berarti menangkap ikan menggunakan alat tangkap sederhana seperti saghuak (sejenis jaring tangan) dan keranjang. Dalam bahasa Serawai Seluma, Nangguak bermakna menangkap ikan dengan alat tradisional tanpa bantuan teknologi modern.

--
Pada tahun 2025 ini, kegiatan Nangguak digelar pada Kamis, 29 Mei 2025 pagi, sekitar pukul 09.00 WIB. Sejak pagi hari, ratusan warga telah memadati pinggiran Tebat Ratu. Dengan mengenakan pakaian lengan panjang dan celana panjang, serta dilengkapi topi koboi atau jilbab bagi perempuan, mereka bersiap menghadapi terik matahari. Tidak sedikit pula yang datang hanya untuk menonton dan meramaikan suasana.
Para peserta Nangguak tampak membawa perlengkapan khas. Saghuak dan keranjang menjadi ‘senjata’ utama dalam menangkap ikan. Uniknya, sebagian peserta bahkan menggantungkan keranjang di kepala sebagai simbol kesiapan dan semangat juang. Tas selempang kecil berbahan karung beras juga menjadi bagian dari perlengkapan peserta, digunakan sebagai tempat penyimpanan hasil tangkapan. Semakin besar tas yang dibawa, semakin tinggi pula harapan mereka akan hasil yang melimpah.
"Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, kegiatan Nangguak Tahun 2025 resmi dimulai," sampai Kepala Desa Lunjuk, Pengki Suwito saat membuka kegiatan.
Sumber: