Dari Jazirah Arab ke Seluruh Dunia: Kisah Rasulullah SAW Menyebarkan Islam ke Luar Semenanjung Arab
Radarseluma.disway.id - Dari Jazirah Arab ke Seluruh Dunia: Kisah Rasulullah SAW Menyebarkan Islam ke Luar Semenanjung Arab--
Reporter Juli Irawan Radarseluma.disway.id - Islam bukanlah sekadar agama bagi bangsa Arab, melainkan risalah universal bagi seluruh umat manusia. Rasulullah Muhammad SAW diutus bukan hanya untuk satu kaum, tetapi untuk seluruh alam. Dakwah beliau tidak berhenti di Makkah dan Madinah, melainkan meluas hingga melintasi batas Jazirah Arab. Dari gurun pasir yang tandus, cahaya Islam menyinari Persia, Romawi, Mesir, Syam, dan seluruh penjuru dunia.
Allah SWT menegaskan dalam Al-Qur’an:
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا كَافَّةً لِلنَّاسِ بَشِيرًا وَنَذِيرًا وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ
Artinya: “Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad), melainkan kepada seluruh umat manusia sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (QS. Saba’ [34]: 28)
Ayat ini menjadi fondasi bahwa risalah Islam bersifat universal. Rasulullah SAW memiliki tanggung jawab besar untuk menyampaikan Islam ke seluruh penjuru bumi, bukan hanya bagi bangsa Arab, tetapi bagi seluruh manusia hingga akhir zaman.
Perluasan Dakwah Rasulullah SAW Setelah Penaklukan Makkah
Setelah Makkah ditaklukkan pada tahun 8 H, Islam mengalami masa keemasan dakwah. Kaum Quraisy yang dahulu menjadi penentang keras Islam akhirnya berbondong-bondong masuk Islam. Dalam peristiwa ini, Allah SWT berfirman:
إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ وَرَأَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُونَ فِي دِينِ اللَّهِ أَفْوَاجًا فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُ ۚ إِنَّهُ كَانَ تَوَّابًا
Artinya: “Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan engkau melihat manusia berbondong-bondong masuk agama Allah, maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sungguh, Dia Maha Penerima taubat.” (QS. An-Nashr [110]: 1–3)
Ayat ini menggambarkan perubahan besar dalam sejarah Islam. Setelah penaklukan Makkah, Rasulullah SAW mulai mengirim surat-surat dakwah kepada raja-raja dan pemimpin dunia di luar Jazirah Arab.
BACA JUGA:Kisah Rasulullah SAW dalam Perjanjian Aqabah: Tonggak Awal Terbentuknya Negara Islam
Surat Dakwah kepada Raja-Raja Dunia
Rasulullah SAW memulai diplomasi internasional Islam dengan cara yang sangat cerdas dan beradab. Ia mengirim surat resmi berisi ajakan masuk Islam kepada para penguasa besar dunia. Di antara mereka adalah:
1. Heraklius (Kaisar Romawi Timur)
Rasulullah SAW mengirim surat melalui Dihyah al-Kalbi. Dalam surat itu, beliau menulis:
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ، مِنْ مُحَمَّدٍ رَسُولِ اللَّهِ إِلَى هِرَقْلَ عَظِيمِ الرُّومِ، سَلَامٌ عَلَى مَنِ اتَّبَعَ الْهُدَى، أَمَّا بَعْدُ، فَإِنِّي أَدْعُوكَ بِدِعَايَةِ الْإِسْلَامِ، أَسْلِمْ تَسْلَمْ، يُؤْتِكَ اللَّهُ أَجْرَكَ مَرَّتَيْنِ، فَإِنْ تَوَلَّيْتَ، فَعَلَيْكَ إِثْمُ الأَرِيسِيِّينَ
Artinya: “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Dari Muhammad, utusan Allah, kepada Heraklius, pembesar Romawi. Salam bagi yang mengikuti petunjuk. Aku mengajakmu kepada Islam, masuk Islamlah niscaya engkau akan selamat, Allah akan memberimu pahala dua kali. Namun jika engkau berpaling, maka engkau akan menanggung dosa rakyatmu.” (HR. Al-Bukhari, no. 2941)
Heraklius tidak memeluk Islam, namun ia mengakui kerasulan Muhammad Rasulullah SAW. Ia berkata, “Seandainya aku berada di sisinya, niscaya aku akan mencuci kedua kakinya.”
2. Kisra (Raja Persia)
Rasulullah SAW mengutus Abdullah bin Hudhafah as-Sahmi membawa surat kepada Kisra. Namun, sang raja merobek surat tersebut karena kesombongannya. Ketika Rasulullah SAW mendengar hal itu, beliau bersabda:
“Semoga Allah merobek kerajaannya sebagaimana dia merobek suratku.” (HR. Al-Bukhari, no. 4424)
Tak lama kemudian, doa Rasulullah SAW menjadi kenyataan kekaisaran Persia hancur pada masa Khalifah Umar bin Khattab.
3. Najasyi (Raja Habasyah/Ethiopia)
Najasyi adalah raja yang dikenal adil dan bijaksana. Ia menerima surat Rasulullah SAW dengan penuh hormat dan kemudian memeluk Islam secara diam-diam. Rasulullah SAW bahkan menyalatkan jenazah Najasyi ketika mendengar wafatnya dari Madinah.
Rasulullah SAW bersabda:
“Telah wafat saudara kalian, Najasyi, seorang raja yang shalih. Mari kita shalatkan untuknya.” (HR. Al-Bukhari, no. 3877)
4. Muqauqis (Penguasa Mesir)
Rasulullah SAW mengutus Hatib bin Abi Balta’ah membawa surat kepada Muqauqis. Ia tidak masuk Islam, tetapi membalas surat dengan hadiah, termasuk Maria al-Qibthiyah, yang kemudian menjadi istri Rasulullah SAW dan melahirkan putranya, Ibrahim.
Perang dan Ekspedisi ke Luar Jazirah Arab
Selain diplomasi, Rasulullah SAW juga mengirim ekspedisi militer ke luar wilayah Arab untuk melindungi dakwah Islam dari ancaman luar.
• Perang Mu’tah (8 H)
Ini adalah perang pertama umat Islam melawan kekuatan besar Romawi di daerah Syam. Pasukan Muslim dipimpin oleh tiga panglima besar: Zaid bin Haritsah, Ja’far bin Abi Thalib, dan Abdullah bin Rawahah. Meskipun jumlah pasukan Islam jauh lebih sedikit, mereka berperang dengan penuh keberanian.
• Ekspedisi Tabuk (9 H)
Rasulullah SAW memimpin langsung pasukan menuju wilayah perbatasan Romawi. Walau tidak terjadi peperangan besar, ekspedisi ini menunjukkan kekuatan dan wibawa Islam di mata dunia luar. Banyak kabilah Arab di utara yang akhirnya masuk Islam karena melihat kekuatan umat Muslim.
Universalisme Dakwah Islam
Rasulullah SAW menegaskan bahwa Islam adalah rahmat bagi seluruh alam, bukan hanya untuk bangsa tertentu. Allah SWT berfirman:
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَالَمِينَ
Artinya: “Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan sebagai rahmat bagi seluruh alam.” (QS. Al-Anbiya [21]: 107)
Rahmat ini tidak hanya berupa ajaran ibadah, tetapi juga keadilan sosial, kasih sayang, dan perdamaian antarbangsa. Rasulullah SAW mengajarkan toleransi, menghormati perbedaan, dan berdialog dengan cara yang baik.
Sebagaimana firman Allah SWT:
ادْعُ إِلَى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُم بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ
Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan cara yang paling baik.” (QS. An-Nahl [16]: 125)
Dengan prinsip inilah Rasulullah SAW berhasil menyampaikan risalah Islam hingga melintasi batas budaya dan bangsa.
Buah dari Dakwah Universal Rasulullah SAW
Setelah wafatnya Rasulullah SAW, para sahabat melanjutkan misi besar ini. Dalam waktu singkat, Islam menyebar ke Syam, Persia, Mesir, Afrika Utara, hingga Andalusia (Spanyol). Semua ini merupakan buah dari strategi dakwah internasional Rasulullah SAW yang berbasis pada ilmu, adab, dan diplomasi.
Sejarah mencatat, pada masa Khalifah Umar bin Khattab, wilayah Islam telah meluas ribuan kilometer dari Madinah. Dakwah Rasulullah SAW menjadi fondasi bagi lahirnya peradaban Islam yang agung, membawa ilmu pengetahuan, keadilan, dan rahmat bagi umat manusia.
Rasulullah SAW tidak hanya menyebarkan Islam dengan pedang, melainkan dengan akal, kasih sayang, dan keteladanan. Beliau berdakwah dengan surat, dialog, dan strategi yang mendalam. Surah-surah Al-Qur’an dan sunnah menunjukkan bahwa misi beliau adalah membawa manusia dari kegelapan menuju cahaya Islam.
Islam akhirnya tersebar ke seluruh dunia bukan karena paksaan, tetapi karena kebenaran dan keluhuran ajarannya. Inilah bukti nyata bahwa Rasulullah SAW benar-benar diutus sebagai rahmat bagi seluruh alam.
Perjalanan dakwah Rasulullah SAW ke luar Jazirah Arab adalah bukti sejarah tentang universalisme Islam. Ia mengajarkan kepada dunia bahwa kebenaran harus disampaikan dengan kebijaksanaan dan kasih sayang.
Kini, tugas kita sebagai umatnya adalah melanjutkan perjuangan itu menyebarkan nilai-nilai Islam yang damai, adil, dan membawa rahmat bagi seluruh manusia. (djl)
Sumber: