Kedermawanan Tanpa Batas Rasulullah SAW: Teladan Agung dalam Memberi yang Mengalir Sepanjang Zaman
Radarseluma.disway.id - Kedermawanan Tanpa Batas Rasulullah SAW: Teladan Agung dalam Memberi yang Mengalir Sepanjang Zaman--
Reporter: Juli Irawan Radarseluma.disway.id - Kedermawanan merupakan salah satu akhlak mulia yang menjadi inti dari ajaran Islam. Dalam setiap ajaran dan perbuatan, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam selalu menanamkan nilai memberi tanpa pamrih dan membantu tanpa batas. Bagi beliau, tangan yang memberi jauh lebih mulia daripada tangan yang meminta. Sifat dermawan Rasulullah SAW bukan hanya sebatas tindakan, tetapi juga pancaran dari hati yang dipenuhi kasih sayang terhadap umat manusia.
Kedermawanan Rasulullah SAW tidak terbatas pada harta benda, namun juga meliputi waktu, tenaga, nasihat, dan doa. Beliau memberikan segalanya untuk kepentingan umat. Bahkan, dalam kondisi kekurangan sekalipun, Rasulullah tetap mendahulukan orang lain. Sikap inilah yang menjadikan beliau sebagai contoh abadi bagi umat Islam dalam menebar kasih dan kebaikan tanpa batas.
Kedermawanan Rasulullah SAW dalam Cahaya Al-Qur’an
Al-Qur’an mengajarkan kepada umat manusia agar selalu berbuat derma dan tidak kikir terhadap sesama. Allah SWT memuji orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan kebaikan, sebagaimana firman-Nya dalam surah Al-Baqarah ayat 261:
مَثَلُ الَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَن يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
Artinya: “Perumpamaan orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 261)
Ayat ini menunjukkan betapa besar ganjaran bagi orang-orang yang dermawan. Rasulullah SAW adalah manusia yang paling memahami dan mengamalkan ayat tersebut. Dalam setiap kesempatan, beliau tidak pernah menolak permintaan siapa pun. Bahkan, ketika seseorang datang meminta sesuatu, beliau akan memberikan walau hanya sedikit, atau jika tidak punya, beliau akan berjanji memberi ketika sudah mampu.
Rasulullah SAW juga dipuji dalam Al-Qur’an sebagai sosok yang berakhlak agung dan penuh kasih sayang. Allah SWT berfirman:
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَالَمِينَ
Artinya: “Dan tidaklah Kami mengutus engkau (Muhammad), melainkan untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam.” (QS. Al-Anbiya: 107)
Ayat ini menjadi dasar bahwa seluruh tindakan Rasulullah SAW, termasuk kedermawanannya, merupakan wujud nyata kasih sayang beliau terhadap seluruh makhluk.
BACA JUGA:Kisah Agung Rasulullah SAW: Teladan Menjaga Lisan dari Ucapan yang Menyakiti Hati
Keteladanan Rasulullah SAW dalam Kedermawanan
Kedermawanan Rasulullah SAW tidak bisa disamakan dengan manusia mana pun. Dalam Shahih Bukhari dan Muslim, diriwayatkan bahwa Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘Anhu berkata:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ أَجْوَدَ النَّاسِ بِالْخَيْرِ، وَكَانَ أَجْوَدَ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ، حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ، فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ، فَلَرَسُولُ اللَّهِ ﷺ أَجْوَدُ بِالْخَيْرِ مِنَ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ.
Artinya: “Rasulullah SAW adalah manusia yang paling dermawan dalam kebaikan. Dan puncak kedermawanannya terjadi pada bulan Ramadan ketika Jibril datang menemuinya untuk membacakan Al-Qur’an. Sungguh, Rasulullah SAW lebih dermawan dalam kebaikan dibandingkan angin yang berhembus.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Sumber: