Tangisan dan Doa Abadi Rasulullah SAW untuk Umatnya: Bukti Cinta Tanpa Batas Hingga Akhir Hayat

Tangisan dan Doa Abadi Rasulullah SAW untuk Umatnya: Bukti Cinta Tanpa Batas Hingga Akhir Hayat

Radarseluma.disway.id - Tangisan dan Doa Abadi Rasulullah SAW untuk Umatnya: Bukti Cinta Tanpa Batas Hingga Akhir Hayat--

“Wahai Jibril, sampaikan kepada Muhammad bahwa Kami akan membuatmu ridha terhadap umatmu dan tidak akan membuatmu kecewa.” (HR. Muslim)

Betapa agungnya kasih sayang beliau. Bahkan dalam doa yang penuh air mata, Rasulullah SAW tidak memohon keselamatan untuk dirinya sendiri, melainkan untuk umatnya yang akan datang hingga akhir zaman.

BACA JUGA:Rasulullah SAW dan Kasih Sayangnya kepada Para Hamba Sahaya

Doa Rasulullah SAW di Padang Mahsyar

Cinta Rasulullah SAW kepada umatnya tidak berhenti di dunia. Dalam berbagai hadits shahih dijelaskan bahwa beliau juga akan terus memikirkan umatnya di akhirat. Saat seluruh manusia dalam ketakutan menunggu keputusan Allah di Padang Mahsyar, beliau sujud dan memohon kepada Allah agar umatnya mendapat syafaat.

Dalam hadits sahih riwayat Imam Muslim disebutkan, Rasulullah SAW bersabda:

“Setiap nabi memiliki doa yang pasti dikabulkan oleh Allah. Aku menyimpan doaku itu untuk menjadi syafaat bagi umatku pada hari kiamat.” (HR. Muslim)

Doa itu adalah bentuk kasih yang tak terukur. Setiap nabi lain telah menggunakan doa mustajabnya untuk dirinya atau kaumnya di dunia, tetapi Rasulullah SAW menunda doanya untuk hari akhir agar dapat menolong kita semua. Ini membuktikan bahwa cintanya melampaui batas kehidupan duniawi.

Tangisan Rasulullah SAW Menjelang Wafat

Menjelang akhir hayatnya, Rasulullah SAW masih memikirkan umatnya. Ketika malaikat maut datang menjemput, beliau tidak memikirkan rasa sakit sakaratul maut, tetapi mengingat umatnya yang akan datang setelahnya.

Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa ketika malaikat Jibril datang menjelang wafatnya, beliau bertanya:

“Wahai Jibril, apa yang akan terjadi pada umatku setelah aku tiada?”

Mendengar itu, Jibril menangis dan menjawab bahwa umat beliau akan menghadapi banyak ujian dan perpecahan. Rasulullah SAW pun meneteskan air mata dan berucap lirih:

Ummati... ummati... ummati” (Umatku... umatku... umatku).

Itulah kata-kata terakhir penuh kasih dari seorang nabi yang tidak pernah berhenti mencintai umatnya, bahkan dalam detik-detik terakhir hidupnya.

Kasih Sayang yang Menjadi Teladan

Kasih sayang Rasulullah SAW terhadap umatnya adalah cermin akhlak agung yang harus diteladani oleh setiap muslim. Beliau tidak pernah mendoakan keburukan bagi orang yang menyakitinya. Dalam peristiwa Thaif, ketika beliau disakiti dan dilempari batu hingga berdarah, malaikat Jibril menawarkan untuk membinasakan penduduk Thaif, namun Rasulullah SAW menjawab:

“Aku berharap agar Allah mengeluarkan dari keturunan mereka orang-orang yang menyembah Allah semata dan tidak menyekutukan-Nya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Sumber:

Berita Terkait