Menyusuri Jejak Hidup Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani, Sang Sultanul Auliya

Menyusuri Jejak Hidup Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani, Sang Sultanul Auliya

Radarseluma.disway.id - Menyusuri Jejak Hidup Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani, Sang Sultanul Auliya--

Hadits ini menegaskan kedekatan khusus antara Allah dengan wali-wali-Nya. Kedekatan itu menjadikan amal mereka penuh keberkahan, doa mereka mustajab, dan keberadaan mereka menjadi cahaya bagi masyarakat.

BACA JUGA:Jejak Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani: Cahaya Ulama Besar dari Baghdad untuk Dunia Islam

Dalam perjalanan hidupnya, banyak riwayat tentang karamah Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani. Di antaranya mampu mengetahui isi hati muridnya, menyelamatkan orang dari mara bahaya, hingga memberikan petunjuk dalam mimpi.

Namun para ulama mengingatkan, karamah bukanlah tujuan utama. Yang terpenting dari beliau adalah warisan ilmu, keteguhan berpegang pada syariat, dan akhlak luhur yang selalu dijunjung tinggi.

Syaikh Abdul Qadir wafat pada tahun 561 H (1166 M) dan dimakamkan di Baghdad. Makam beliau hingga kini ramai diziarahi, bukan untuk meminta-minta, tetapi untuk mengambil ibrah dari perjuangan hidupnya.

Warisan beliau yang terbesar adalah keseimbangan antara syariat dan hakikat. Beliau mengajarkan bahwa ibadah ritual harus dipadukan dengan keikhlasan hati, dan ilmu agama harus dipadukan dengan akhlak yang mulia.

Dari penjelasan diatas maka dapat kita simpulkan bahwa Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani adalah teladan bagaimana seorang alim dapat menjadi cahaya bagi umat, bukan hanya karena ilmu, tetapi juga ketulusan dan kedekatan kepada Allah.

Dalam Al-Qur’an dan Sunnah, kedudukan wali ditegaskan sebagai hamba-hamba pilihan yang dirahmati Allah. Beliau menjadi salah satu bukti nyata bahwa jika seorang hamba ikhlas menapaki jalan-Nya, Allah akan meninggikan derajatnya hingga dikenang sepanjang masa.

Menghormati Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani berarti belajar meneladani akhlak, semangat menuntut ilmu, serta dedikasinya pada dakwah Islam. Warisannya masih hidup, tidak hanya di Timur Tengah, tetapi juga di Indonesia dan berbagai negara Muslim lainnya.

Semoga kita mampu menapaki jejak beliau dengan menguatkan iman, memperbanyak amal saleh, dan menjaga keikhlasan. (djl)

Sumber:

Berita Terkait