Nabi Muhammad SAW: Pemimpin Agung yang Tidak Pernah Marah karena Kepentingan Pribadi
Radarseluma.disway.id - Nabi Muhammad SAW: Pemimpin Agung yang Tidak Pernah Marah karena Kepentingan Pribadi--
Reporter: Juli Irawan Radarseluma.disway.id - Dalam kehidupan sehari-hari, manusia sering kali terjebak pada emosi, terutama rasa marah. Marah merupakan fitrah manusia yang wajar, tetapi terkadang dapat menjerumuskan seseorang pada perbuatan zalim, ucapan kasar, bahkan tindakan yang merugikan orang lain. Namun, berbeda dengan manusia biasa, Nabi Muhammad SAW sebagai teladan agung umat Islam memiliki akhlak mulia yang luar biasa. Salah satu kemuliaan akhlak beliau adalah tidak pernah marah karena kepentingan pribadi. Beliau hanya marah apabila agama Allah dinistakan, syariat diinjak-injak, atau kebenaran dihinakan.
Hal ini menjadikan beliau sosok pemimpin yang penuh kasih sayang, adil, dan penyayang terhadap umatnya. Tulisan ini akan menguraikan secara panjang lebar bagaimana Nabi Muhammad Rasulullah SAW mengendalikan amarah, dalil-dalil yang mendukung, serta pelajaran yang dapat kita ambil sebagai umatnya.
Nabi Muhammad Rasulullah SAW dan Kendali Emosi
Dalam banyak riwayat, Nabi Muhammad Rasulullah SAW tidak pernah marah untuk dirinya sendiri. Apabila beliau dicaci, dihina, bahkan dilempari, beliau tetap sabar. Akan tetapi, ketika hukum Allah dilanggar atau kebenaran diinjak, wajah beliau memerah karena membela kebenaran.
Allah SWT menegaskan sifat beliau dalam Al-Qur’an:
وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ
Artinya: "Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar berada di atas budi pekerti yang agung."
(QS. Al-Qalam: 4)
Ayat ini menegaskan bahwa akhlak Rasulullah SAW adalah akhlak terbaik, termasuk dalam mengendalikan marah.
Dalam sebuah Hadits Nabi Muhammad Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Bukhari dan Muslim
لَيْسَ الشَّدِيدُ بِالصُّرَعَةِ إِنَّمَا الشَّدِيدُ الَّذِي يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الْغَضَبِ
Artinya: "Bukanlah orang kuat itu yang menang dalam bergulat, tetapi orang kuat adalah yang mampu menahan dirinya ketika marah." (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits ini menunjukkan bahwa kekuatan sejati bukan terletak pada fisik atau kekuasaan, melainkan pada kemampuan mengendalikan amarah. Rasulullah SAW sendiri adalah contoh nyata Hadits ini.
BACA JUGA:Nabi Muhammad SAW: Sang Rasul yang Mengajarkan Persaudaraan di Atas Segala Perbedaan
Contoh Nyata Kesabaran Rasulullah SAW
1.Peristiwa di Thaif
Ketika Rasulullah SAW berdakwah di Thaif, beliau disambut dengan hinaan dan lemparan batu hingga berdarah. Malaikat Jibril menawarkan untuk membalikkan gunung menghancurkan penduduk Thaif, namun Rasulullah SAW menolak seraya berdoa agar suatu hari kelak mereka mendapat hidayah.
Sumber: