Abu Bakar Ash-Shiddiq: Teladan Keimanan dari Remaja Hingga Menguatkan Dakwah

Pengorbanan harta ini adalah bukti bahwa Abu Bakar tidak hanya mendukung dakwah dengan kata-kata, tetapi juga dengan materi yang nyata.

Konsistensi dalam Dakwah

Sejak awal dakwah Islam, Abu Bakar aktif mengajak orang masuk Islam. Melalui pendekatannya yang lembut, banyak tokoh besar masuk Islam seperti Utsman bin Affan, Abdurrahman bin Auf, Sa’ad bin Abi Waqqash, dan Zubair bin Awwam.

Kesabaran dan kelembutan Abu Bakar dalam berdakwah mencerminkan firman Allah:

ٱدۡعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِٱلۡحِكۡمَةِ وَٱلۡمَوۡعِظَةِ ٱلۡحَسَنَةِ

Artinya: "Serulah ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik…" (QS. An-Nahl: 125)

BACA JUGA:Ketika Iblis Mengantar Seorang Pemuda ke Masjid Untuk Sholat Subuh yang Menang Tiga Kali dari Godaan Syetan

Pelajaran dari Hidupnya

Dari masa remaja hingga menjadi khalifah, Abu Bakar mengajarkan bahwa kekuatan iman harus dibarengi dengan moral yang bersih, kepedulian pada keluarga, serta kontribusi nyata terhadap umat.

Kisah hidup Abu Bakar Ash-Shiddiq pada masa remaja, kehidupan keluarga, dan peran ekonominya menunjukkan bahwa menjadi pemimpin besar tidak terjadi secara tiba-tiba. Karakter dan prinsip yang ia bangun sejak muda membentuknya menjadi pemimpin yang mampu menjaga keutuhan umat Islam.

Firman Allah memuji generasi awal Islam

رَّضِيَ ٱللَّهُ عَنۡهُمۡ وَرَضُواْ عَنۡهُ

Artinya: "Allah ridha kepada mereka, dan mereka pun ridha kepada-Nya." (QS. At-Taubah: 100) (djl) 

Sumber: