Abu Bakar Ash-Shiddiq: Pemimpin Luhur yang Teguh Membela Kebenaran
Radarseluma.disway.id - Abu Bakar Ash-Shiddiq: Pemimpin Luhur yang Teguh Membela Kebenaran--
Jasa Besar: Pengumpulan Mushaf Al-Qur’an
Salah satu jasa terbesar Abu Bakar adalah memerintahkan pengumpulan mushaf Al-Qur’an. Setelah Perang Yamamah, banyak penghafal Qur’an gugur, sehingga Umar bin Khattab mengusulkan pengumpulan mushaf. Abu Bakar setuju dan menugaskan Zaid bin Tsabit.
Keputusan ini menjadi penyelamat kemurnian Al-Qur’an hingga kini.
Wafatnya Abu Bakar
Abu Bakar wafat pada tahun 634 M (13 H) di Madinah setelah memimpin selama dua tahun tiga bulan. Beliau dimakamkan di samping Rasulullah SAW di Masjid Nabawi. Menjelang wafatnya, ia berpesan agar umat Islam tetap taat kepada Allah dan Rasul-Nya, menjaga shalat, dan memegang teguh persatuan.
Kehidupan Abu Bakar Ash-Shiddiq adalah teladan dalam kejujuran, pengorbanan, kepemimpinan, dan keteguhan hati. Beliau membuktikan bahwa kelembutan hati tidak bertentangan dengan ketegasan prinsip.
Abu Bakar Ash-Shiddiq adalah cahaya yang menerangi masa awal Islam. Keberaniannya memerangi kemurtadan, pengorbanannya membela Nabi, dan keputusannya mengumpulkan Al-Qur’an adalah warisan yang tak ternilai. Semoga umat Islam meneladani sifat-sifatnya, sebagaimana firman Allah:
وَالسَّابِقُونَ ٱلۡأَوَّلُونَ مِنَ ٱلۡمُهَـٰجِرِينَ وَٱلۡأَنصَارِ وَٱلَّذِينَ ٱتَّبَعُوهُم بِإِحۡسَـٰنٖ رَّضِيَ ٱللَّهُ عَنۡهُمۡ وَرَضُواْ عَنۡهُ
Artinya: “Orang-orang yang terdahulu lagi pertama-tama (masuk Islam) dari kalangan Muhajirin dan Anshar serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada-Nya…” (QS. At-Taubah: 100) (djl)
Sumber: