Keutamaan Menjaga Silaturahmi untuk Panjang Umur
Radarseluma.disway.id - Keutamaan Menjaga Silaturahmi untuk Panjang Umur--
Reporter: Juli Irawan
Radarseluma.disway.id - Islam sebagai agama yang sempurna memberikan perhatian besar terhadap hubungan antar Manusia, termasuk dalam hal menjaga silaturahmi. Silaturahmi tidak sekadar berkunjung atau menyapa, tetapi merupakan wujud nyata dari kepedulian sosial, cinta kasih, dan upaya menjalin kedamaian dalam kehidupan bermasyarakat. Salah satu keutamaan silaturahmi yang disebutkan dalam banyak riwayat adalah bahwa ia menjadi sebab dipanjangkan nya umur dan dilapangkan nya rezeki. Maka menjaga tali silaturahmi bukan hanya bermanfaat di dunia, tapi juga berdampak besar dalam kehidupan akhirat.
Makna Silaturahmi
Secara bahasa, silaturahmi berasal dari kata shilah yang berarti "menyambung" dan rahim yang berarti "kasih sayang" atau "hubungan kekerabatan". Dalam konteks syariat, silaturahmi adalah menyambung hubungan kasih sayang dengan keluarga dan kerabat, termasuk juga sahabat, tetangga, dan masyarakat luas.
Silaturahmi dalam Islam bukan hanya sebuah tradisi, melainkan perintah langsung dari Allah dan Rasul-Nya. Dalam Al-Qur’an, Allah mengecam orang yang memutuskan tali silaturahmi dan menjanjikan pahala besar bagi mereka yang menjaganya.
BACA JUGA:Membangun Keluarga Sakinah di Bulan Syawal
Dalil Al-Qur’an Tentang Silaturahmi
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surat Ar-Ra'd ayat 21 yang mana berbunyi:
وَالَّذِينَ يَصِلُونَ مَا أَمَرَ اللَّهُ بِهِ أَنْ يُوصَلَ وَيَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ وَيَخَافُونَ سُوءَ الْحِسَابِ
Artinya: "Dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan, dan mereka takut kepada Tuhannya dan takut kepada hisab yang buruk." (QS. Ar-Ra’d: 21)
Dalam ayat ini, Allah menegaskan bahwa menjaga hubungan adalah bagian dari perintah-Nya, dan orang yang melakukannya termasuk golongan yang bertakwa.
Sebaliknya, Allah mengecam mereka yang memutuskan tali silaturahmi sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur'an Surat Muhammad ayat 22 - 23 yang berbunyi:
فَهَلْ عَسَيْتُمْ إِنْ تَوَلَّيْتُمْ أَنْ تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ وَتُقَطِّعُوا أَرْحَامَكُمْ. أُولَئِكَ الَّذِينَ لَعَنَهُمُ اللَّهُ فَأَصَمَّهُمْ وَأَعْمَى أَبْصَارَهُمْ
Artinya: "Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa, kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan? Mereka itulah orang-orang yang dilaknati Allah, yang ditulikan-Nya telinga mereka dan dibutakan-Nya penglihatan mereka." (QS. Muhammad: 22–23)
Sumber: